5 Cara Menjaga Kesehatan Perut dan Pencernaan Anak
Ilustrasi cara menjaga kesehatan pencernaan anak (Freepik/Prostooleh)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Sistem kekebalan tubuh dikendalikan oleh bakteri yang ada di pencernaan. Sistem kerja ini juga menentukan respons alergi dan ketahanan melawan virus. Selain itu, bakteri dalam pencernaan atau dikenal dengan mikrobioma terlibat langsung dalam mengatur metabolisme, penambahan berat badan, serta berkemungkinan terhubung ke otak dalam kaitannya dengan suasana hati.

Di dalam saluran pencernaan setiap orang terdapat bakteri seberat 3-5 pon, terang Erica Sonnenburg Ph.D., dari peneliti saintifik di Department of Microbiology and Immunology, Stanford University School of Medicine. Dilansir Parents, Jumat, 27 Januari, berikut cara menjaga kesehatan perut dan pencernaan anak.

1. Beri makanan dengan kandungan bakteri baik

Tak semua bakteri itu jahat. Mikrobioma usus atau yang disebut bakteri baik dapat tumbuh subur dengan serat makanan dan karbohidrat kompleks. Penelitian menunjukkan bahwa mikroba usus yang kelaparan memakan lendir yang melapisi dan melindungi dinding bagian dalam usus.Jika bakteri terlalu dekat dengan dinding ini, mereka dapat membunyikan alarm di dalam sistem kekebalan tubuh, mengakibatkan keadaan peradangan yang membara yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan autoimun seperti penyakit radang usus, alergi, dan asma.

cara menjaga kesehatan pencernaan anak
Ilustrasi cara menjaga kesehatan pencernaan anak dengan memberikan makanan mengandung berserat (Freepik/pvproduction)

Untuk mencegah penyakit efek dari pencernaan tidak sehat, orang tua bisa memberi anak makanan yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan. Ini berguna untuk memastikan mikrobioma dalam pencernaan anak berkembang karena memiliki banyak nutrisi.

2. Minum yoghurt, kefir, atau miso

Di dalam yoghurt mengandung bakteri baik yang dapat mengurangi frekuensi penyakit pada anak-anak terutama infeksi saluran cerna. Selain itu, kefir dari susu yang difermentasi juga bisa diminum. Ditambah lagi miso atau sauerkraut yang tidak dipasteurisasi juga bisa dikonsumsi tetapi perlu dipantau efeknya.

Untuk kualitas baik dan sehat, hindari tambahan gula yang enggak baik untuk kesehatan anak. Lebih baik memilih yoghurt plain, tetapi bisa ditambahkan dengan satu sendok teh sirup maple.

3. Pastikan makanan dan minuman steril

Sebagai orang tua, tentu ingin melindungi anak-anak dari bakteri penyebab penyakit seperti strep dan E. Coli. Caranya, dengan mensterilkan semua yang disentuh anak-anak untuk mengurangi kontak mereka dengan bakteri penyebab penyakit.

cara menjaga kesehatan pencernaan anak
Ilustrasi cara menjaga kesehatan pencernaan anak dengan menjaga tetap steril (Freepik)

4. Hindari antibiotik yang tidak perlu

Antibiotik merupakan obat yang bisa menyelamatkan nyawa, tetapi bukan berarti setiap kondisi khusus pada kesehatan membutuhkannya. Antibiotik dapat membunuh bakteri tanpa pandang bulu, bahkan mematikan bakteri baik yang menyehatkan.

Penelitian tahun 2020 dilansir Mayo Clinic menghubungkan penggunaan antibiotik pada anak di bawah 2 tahun dengan peningkatan risiko asma, penyakit celiac, dan kelebihan berat badan. Efek ini kemungkinan besar dihasilkan dari perubahan progresif fungsi mikrobioma oleh antibiotik. Itu berarti penting bagi orang tua dan dokter anak untuk menyediakan antibiotik hanya untuk penyakit yang memerlukannya.

5. Ajak bermain di taman atau bermain bersama hewan peliharaan

Kedua aktivitas ini, merupakan cara mudah bagi anak Anda untuk menemukan bakteri baik sekaligus menghindari bakteri yang dapat membuatnya sakit. Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA menyarankan bahwa bayi yang tumbuh besar dengan anjing cenderung tidak terkena asma sebelum mereka mencapai usia 6 tahun. Berkebun membuat anak-anak terpapar bakteri dari tanah dan hewan yang menurut Sonnenberg membuat anak-anak jarang sakit. Jika pun sakit, penyakit mereka tidak akan bertahan lama.

Setelah mengetahui cara menjaga kesehatan pencernaan anak di atas, Anda bisa mempraktikkan salah satunya. Kemudian menjadikan cara di atas sebagai kebiasaan, dapat membantu jaga kesehatan anak secara keseluruhan.