Kejutan, Fedi Nuril Muncul Jadi Penjahat Aswatama di Satria Dewa: Gatotkaca
Fedy Nuril (Puput Puji/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Aktor Fedi Nuril muncul sebagai Aswatama di film Satria Dewa: Gatotkaca. Kemunculannya menjadi kejutan karena selama ini Hanung Bramantyo sebagai sutradara tidak pernah menyebutkan namanya.

"Aku ditawari Mas Hanung untuk jadi Aswatama. Kaget, penasaran, tapi semangat juga kepikiran. Karena itu kan Kurawa ya. Dia mungkin banyak dikenal sebagai antagonis. Tapi karena konsepnya seperti Yin Yang, di dalam hitam ada putih, jadi ini membuat penonton akan mikir sebenarnya yang jahat yang mana sih," ujarnya ditemui di Epicentrum, Jaksel, Senin, 6 Juni.

Sepanjang film, Fedi harus tampil mengenakan wig seberat 7 kilogram. Selain itu, dia harus dirantai dan melayang dengan sling dalam kondisi tenang.

"Kesulitannya buat saya perjuangannya berat secara harfiah. Karena saya pakai wig yang beratnya sampai 7 kg dan ceritanya kan dibikin melayang pakai sling. Sling itu kalau kita hanya melayang diam di tempat justru enggak enak banget. Sakit," ungkap Fedi.

"Itu cukup berat dan harus menyesuaikan bahasa kromo ingil (bahasa jawa yang sangat sopan) dan gestur yang aku bukan orang Jawa. Itu menantang juga," imbuhnya.

Terbiasa melakoni peran protagonis dalam berbagai filmnya, Fedi Nuril mengaku tertantang menjadi tokoh antagonis di Satria Dewa: Gatotkaca.

"Kalau dibilang sulit mungkin karena aku excited dapat peran seperti itu, dibawa seru saja sih. Arahan Mas Hanung ngikutin dan karena kemunculannya masih sedikit. Jadi permintaannya belum terlalu kompleks. Yang penting muncul untuk memberi kesan terkejut ternyata selama ini yang mau dibangkitkan itu kamu (Aswatama)," jelas F

Hanung Bramantyo mengaku sejak awal sudah memikirkan Fedi sebagai pemain Aswatama. "Tidak ada (kandidat lain). Fedi Nuril harus jadi Aswatama," ujar Hanung.

"Kehadiran Fedi Nuril itu saya pengin membuat hal yang tak stereotip aja. Namanya kejahatan selalu ditampilkan dengan muka yang sangar, ada codetnya segala macam. Saya maunya orang jahat itu tidak stereotip," pungkasnya.