JAKARTA - Pelumas sering digunakan untuk meningkatkan kenyamanan dan kenikmatan saat berhubungan seksual. Namun, memakai pelumas saat berhubungan intim juga memiliki risiko.
Beberapa pelumas mengandung bahan yang menyebabkan alergi, iritasi kulit, atau meningkatkan risiko infeksi. Berikut 5 risiko sering menggunakan pelumas, seperti dilansir VOI dari laman Womaness.
1. Kandungan Bahan Kimia Berbahaya
Beberapa pelumas mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di vagina. Hal ini menyebabkan iritasi, ketidaknyamanan, hingga infeksi.
Kandungan paraben, gliserin, dan petroleum dalam pelumas bisa membuat bakteri masuk di dalam vagina. Paparan bahan kimia ini menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi. Maka dari itu, pilih pelumas yang bebas dari bahan berbahaya untuk menjaga kesehatan vagina.
2. Alergi dan Iritasi Kulit
Beberapa orang mungkin alergi terhadap bahan tertentu dalam pelumas, yang dapat menyebabkan ruam, gatal, atau kemerahan. Penggunaan pelumas secara berulang bisa memperburuk kondisi ini.
Reaksi alergi bisa muncul dalam bentuk ruam, gatal, atau bentol. Ditambah lagi, penggunaan berulang dapat memperparah gejala. Sebaiknya tes dulu dengan menaruh sedikit pelumas ke kulit tangan untuk mengetahui reaksi alergi, sebelum akhirnya digunakan saat berhubungan intim.
3. Mengganggu Kesuburan
Beberapa pelumas bisa menghambat pergerakan sperma, sehingga mengurangi peluang kehamilan. Pelumas tertentu dapat mengurangi kemampuan sperma bergerak menuju sel telur.
Maka dari itu, pasangan yang sedang berusaha memiliki anak sebaiknya berhati-hati dalam memilih pelumas. Pilih pelumas yang dirancang khusus dan aman bagi kesuburan pasangan.
4. Meningkatkan Risiko Infeksi Jamur
Pelumas tertentu dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur penyebab infeksi.
Ketidakseimbangan pH vagina dapat memicu infeksi jamur. Bagi wanita yang rentan terhadap infeksi jamur harus lebih selektif dalam memilih pelumas. Gunakan pelumas dengan keseimbangan pH yang sesuai untuk menjaga kesehatan vagina.
5. Cepat Kering dan Diaplikasikan Secara Berulang
Pelumas berbahan dasar air dan cenderung mengering dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan.
BACA JUGA:
Pelumas berbasis air mudah kering, sehingga harus sering diaplikasikan ulang. Ini dapat mengganggu kenyamanan dan kelancaran aktivitas seksual. Pelumas berbasis silikon bisa menjadi alternatif karena lebih tahan lama.