Bagikan:

JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan, lebih dari setengah wanita berusia 30 hingga 35 tahun mengalami gejala menopause tingkat sedang hingga parah. Padahal, menopause biasanya dikaitkan dengan wanita berusia 45 tahun ke atas.

Para ahli khawatir banyak wanita yang mengalami gejala ini tanpa mendapatkan bantuan medis. Menopause sendiri menandai akhir dari masa subur wanita, di mana menstruasi berhenti dan ovarium tidak lagi memproduksi hormon estrogen.

Namun, kesuburan sudah mulai menurun saat perimenopause karena perubahan kadar hormon. Artinya, wanita berusia 30-an yang mengalami gejala ini mungkin akan kesulitan untuk hamil.

Dilansir dari laman Daily Mail, peneliti dari University of Virginia Health System juga menemukan bahwa wanita yang lebih muda cenderung sering mengalami gangguan mental akibat menopause, seperti sulit berkonsentrasi (brain fog).

Gejala mental ini muncul bertahun-tahun sebelum tanda fisik seperti hot flushes (sensasi panas tiba-tiba) dan kekeringan pada vagina.

Dalam studi ini, para ahli bekerja sama dengan aplikasi pelacakan menstruasi Flo dan meminta hampir 4.500 wanita mengikuti tes standar untuk menilai gejala menopause mereka.

Tes ini meminta peserta menilai pengalaman mereka terhadap gejala menopause, seperti hot flushes, dalam skala nol hingga empat. Dengan nol berarti tidak mengalami gejala dan empat artinya gejalanya sangat parah.

Hasilnya, 55,4% wanita berusia 30-35 tahun mencatat skor yang cukup tinggi untuk dikategorikan mengalami gejala menopause tingkat sedang hingga parah.

Angka ini meningkat menjadi 64,3% pada wanita berusia 36-40 tahun, meskipun masih jauh dari usia rata-rata perimenopause.

Namun, lebih dari 90% wanita dari kedua kelompok usia ini belum pernah menemui dokter terkait kemungkinan gejala menopause atau perimenopause yang mereka alami.

Ketika data dianalisis berdasarkan jenis gejala, para peneliti yang mempublikasikan temuan mereka di jurnal Women's Health menemukan bahwa gejala psikologis menopause, seperti kecemasan, depresi, dan mudah marah, lebih sering dialami oleh wanita yang lebih muda.

Gejala-gejala ini mencapai puncaknya pada usia 41-45 tahun dan umumnya menghilang setelah usia 56 tahun.

Sebaliknya, gejala fisik yang lebih dikenal seperti hot flushes dan kekeringan pada vagina paling banyak dialami oleh wanita usia 51 tahun ke atas.

Dr. Jennifer Payne, salah satu penulis studi dan ahli psikiatri reproduktif dari University of Virginia Health System, mengatakan bahwa temuan ini perlu diperhatikan oleh wanita maupun tenaga medis.

"Studi ini penting karena menunjukkan kapan kita bisa mengharapkan gejala perimenopause muncul, sekaligus memperingatkan bahwa wanita mengalami gejala ini lebih awal dari yang kita duga," katanya.

"Gejala fisik dan emosional perimenopause masih kurang dipelajari dan sering diabaikan oleh dokter," tambahnya.

Liudmila Zhaunova, direktur sains di Flo, menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan agar wanita muda yang mengalami gejala ini bisa mendapatkan perawatan yang sesuai.

"Kami menemukan sejumlah besar wanita yang dianggap terlalu muda untuk perimenopause. Mereka memberi tahu kami sedang mengalami gejala terkait perimenopause," katanya.

Studi ini memiliki beberapa keterbatasan. Karena data dikumpulkan melalui survei, tidak ada cara untuk memverifikasi keakuratan laporan peserta. Selain itu, jumlah sampel dalam penelitian ini tergolong kecil.

Ada juga kemungkinan bahwa gejala seperti kecemasan, depresi, atau gangguan kandung kemih disebabkan oleh masalah kesehatan lain yang tidak terkait dengan menopause.

Menurut NHS, perimenopause terjadi ketika seorang wanita mengalami gejala menopause tetapi masih mengalami menstruasi.

Seorang wanita dianggap mengalami menopause jika ia tidak mengalami menstruasi selama satu tahun penuh.

NHS menyatakan bahwa baik menopause maupun perimenopause sangat mengganggu kehidupan wanita, termasuk mempengaruhi hubungan dan pekerjaan mereka.

Menopause sendiri merupakan proses alami yang ditandai dengan penurunan kadar hormon estrogen dan biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun.

Namun, menopause dapat terjadi lebih awal pada sebagian kecil wanita secara alami atau akibat kondisi kesehatan tertentu dan pengobatan, seperti terapi kanker.

Sebagian wanita melewati masa ini tanpa banyak gejala, sementara yang lain mengalami hot flushes, gangguan tidur, perubahan suasana hati, dan sulit berkonsentrasi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Wanita disarankan untuk menemui dokter jika gejala yang mereka alami cukup parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Menurut British Menopause Society, rata-rata wanita mulai mengalami gejala perimenopause pada usia 47 tahun.