Bagikan:

YOGYAKARTA – Mengantuk sepanjang hari banyak penyebabnya. Bisa karena kurang tidur, mengalami gangguan tidur, karena minum obat tertentu, atau mengalami kondisi medis atau kejiwaan tertentu. Secara medis, rasa kantuk berlebihan disebut hypersomnia, yang tandanya bisa bervariasi antara satu orang dan lainnya.

Hipersomnia berarti rasa kantuk yang berlebihan yang kerap dialami pekerja shift, bisa juga karena tuntutan keluarga, kehidupan sosial, atau karena studi. Kondisi ini, yang menyebabkan rasa kantuk berlebihan, bisa diatasi atau disembuhkan. Tetapi penting untuk mengenali ciri-ciri hypersomnia seperti berikut ini:

  1. Merasa sangat lelah sepanjang waktu
  2. Perlu tidur siang, tetapi meski sudah tidur siang, tidak segar saat bangun
  3. Sulit berpikir dan membuat keputusan
  4. Apatis
  5. Pelupa dan sulit berkonsentrasi

Dalam kasus ekstrem, seseorang dengan hipersomnia mungkin tidur nyenyak di malam haris elama 12 jam atau lebih, tetapi masih merasa perlu tidur siang pada siang hari, dilansir Better Health, Jumat, 31 Januari.

haruskah mengantuk terus sepanjang hari perlu diwaspadai
Ilustrasi haruskah mengantuk terus sepanjang hari perlu diwaspadai (Freepik/freestockcenter)

Tidur dan tidur siang, bagi orang yang mengalami hipersomnia tak membantu menghilangkan kantuk atau lebih segar dan bisa berkonsentrasi. Hipersomnia bisa disebabkan faktor berikut ini:

  • Kurang tidur atau jam kerja yang panjang dan lembur selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Orang yang lebih muda bisa mengalaminya setelah begadang pada akhir pekan dan merasakan lelah pada hari kerja.
  • Faktor lingkungan juga bisa mempengaruhi tidur seseorang. Orang yang hipersomnia, bisa disebabkan berbagai hal. Seperti pasangan yang mendengkur, bayi terbangun pada malam hari, tetangga berisik, suhu udara panas atau dingin, atau tidur di kasur yang tidak nyaman.
  • Kerja shift juga bisa mengakibatkan seseorang mengalami hypersomnia atau rasa kantuk berlebihan. Terutama jika sering mengambil shift malam yang efeknya bikin jam internal tubuh atau ritme sirkadian tidak sinkron dengan jam matahari.
  • Kondisi mental, seperti karena kecemasan yang bisa membuat seseorang terjaga pada malam hari sehingga bikin mereka rentan mengantuk pada siang hari. Perlu diketahui, kecemasan dan depresi sangat menguras energi.
  • Obat-obatan seperti pil tidur, obat penenang, antihistamin, minuman berkafein maupun beralkohol juga bisa mengganggu pola tidur.
  • Kondisi medis, seperti hipotiroidisme atau dialami ketika kelenjar tiroid kurang aktif, refluks esofagus, asma nocturnal, dan kondisi nyeri kronis dapat mengganggu tidur.
  • Perubahan zona waktu, seperti jet lag dapat mempengaruhi jam biologis internal, yang mengatur jam tidur. Jam ini akan selaras dan merespons pergerakan matahari atau cahaya.
  • Gangguan tidur, seperti sleep apnea, restless legs syndrome, sleepwalking, narkolepsi, hipersomnia idiopatik, dan insomnia, semuanya dapat menyeebabkan gangguan tidur atau tidur yang terfragmentasi.

Apabila Anda mengalami mengantuk sepanjang hari, penting untuk mengidentifikasi penyebabnya. Karena dalam mendiagnosis dokter membutuhkan informasi tentang riwayat kesehatan dan gejala yang dialami. Selain mengenali gejala yang dialami, penting sekali segera periksa ke dokter supaya segera mendapat rekomendasi untuk mengatasinya.

Perlu diketahui, hipersomnia juga rawan mengalami kecelakaan ketika harus menyetir kendaraan jarak jauh. Jadi, untuk keamanan dan kesehatan Anda secara keseluruhan, segeralah periksa saat terganggu dengan rasa kantuk yang tak kunjung hilang meski sudah tidur lama.