Bagikan:

YOGYAKARTA – Detoks tubuh dengan jus buah dan sayur mungkin dilaporkan efektif pada beberapa orang. Tetapi ternyata, ada risiko terkait dengan jenis diet ini. Tentu saja, jus buah dan sayur mengandung banyak nutrisi dan berperan penting dalam diet seimbang. Beberapa orang juga percaya minum jus buah dan sayur selama periode tertentu membantu “membersihkan” sistem tubuh dan bermanfaat untuk kesehatan.

Detoks tubuh dengan jus buah dan sayur, dikenal dengan juice cleanse, diklaim dapat membantu mengeluarkan racun dari tubuh dan membantu penurunan berat badan. Melansir Medical News Today, Selasa, 28 Januari, tidak ada cukup bukti yang mendukung manfaat diet berbasis jus ini. Penelitian bahkan melaporkan, diet cair dan hanya minum jus dalam periode tertentu ini dapat meningkatkan risiko komplikasi kesehatan dan gangguan makan.

Termasuk program diet yang dilakukan selama periode tertentu

Detoks dengan jus sayur dan buah ini, melibatkan konsumsi jus saja selama periode tertentu. Banyak diet berbasis jus berlangsung kurang dari 2 minggu. Namun beberapa program dapat brelangsung lebih lama. Meskipun dibatasi waktu, berapa pun lamanya, diet jus berbahaya. Pasalnya setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda. Mungkin diperbolehkan tetapi di bawah pengawasan medis.

Ilustrasi detoks tubuh dengan jus buah dan sayur apakah efektif (Freepik)

Risiko terkait juice cleanse atau detoks tubuh dengan jus buah dan sayur

Menurut National Center for Complementary and Integrative Health, ada beberapa risiko terkait dengan juice cleanse. Diet ini, biasanya rendah kalori. Sedangkan pengurangan asupan kalori secara drastis, dapat mengakibatkan penurunan badan sementara, tetapi perubahan ini jarang bertahan lama.

Selain itu, mengkonsumsi jumlah kalori yang tidak mencukupi, dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala yang berhubungan dengan gula darah rendah karena tubuh tidak memiliki cukup energi. Contoh gejalanya termasuk pingsan, lemas, dehidrasi, sakit kepala, dan lapar.

Di samping kurang mendapat asupan kalori, program diet dengan hanya mengkonsumsi jus buah dan sayur menyebabkan tidak mendapatkan cukup protein serta lemak. Perlu diketahui, keduanya penting untuk kesehatan fisik, penyembuhan, dan fungsi otak.

Risiko keempat saat selama periode tertentu menjalani juice cleanse, yaitu kekurangan gizi. Ini karena kelompok makanan yang variatif tidak dikonsumsi. Belum lagi mengkonsumsi jus yang tidak dipasteurisasi, atau belum disterilisasi dari bakteri, berisiko lebih tinggi terkena penyakit. Terutama bagi orang yang sangat muda dan tua serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Belum lagi jika lebih banyak mengkonsumsi sayuran dengan oksalat tinggi, seperti bayam dan bit, dapat berisiko menggganggu kesehatan ginjal. Diet jus sayur dan buah ini, tidak direkomendasikan bagi penderita penyakit ginjal. Pasalnya, bisa berisiko menyebabkan nefropati oksalat, yang mana tubuh tidak dapat mengeluarkan cukup oksalat melalui urin. Oksalat menumpuk pada jaringan ginjal dan meskipun jarang terjadi, bisa berakibat menyebabkan gagal ginjal.

Manfaat detoks tubuh dengan jus sayuran dan buah

Secara umum, diet dengan minum jus sayuran dan buah selama periode tertentu ini diklaim bermanfaat membersihkan tubuh dari racun. Racun termasuk zat berbahaya, seperti polutan dan bahan kimia sintetis. Selain itu, juice cleanse menurut penelitian membantu menurunkan berat badan. Manfaat lainnya, juga mempengaruhi kadar bakteri dalam sistem pencernaan seseorang. Detoks tubuh dengan jus sayuran dan buah, meningkatkan jumlah Bacteroidetes, bakteri terkait dengan penurunan berat badan dan mengurangi Firmicutes, bakteri terkait kenaikan berat badan.

Fakta di atas, menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan seimbang dan minum banyak cairan adalah cara terbaik mendukung fungsi detoksifikasi tubuh. Untuk melakukan detoksifikasi dengan minum jus sayuran dan buah, hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan medis.