JAKARTA - Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, Indonesia mencatatkan diri sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia. Menurut data terbaru tahun 2024, jumlah pengguna media sosial di Indonesia telah mencapai 221 juta orang, di mana lebih dari 40 juta di antaranya adalah anak usia sekolah.
Meskipun media sosial membawa berbagai manfaat, seperti kemudahan komunikasi dan akses informasi, tak bisa dipungkiri bahwa dampaknya terhadap perkembangan kognitif anak menjadi perhatian serius, terutama dalam fenomena yang dikenal sebagai "Brain Rot." Isu ini jadi topik yang paling banyak dibahas pada tahun 2024, menurut Oxford Word of the Year 2024.
Brain Rot, atau kemunduran fungsi otak akibat konsumsi konten yang berlebihan dan kurangnya stimulasi intelektual, menjadi ancaman nyata di era digital ini. Anak-anak yang terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial cenderung mengalami penurunan konsentrasi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis. Fenomena ini perlu dicegah agar generasi penerus bangsa tidak kehilangan potensi terbaik mereka.
Sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk mengambil langkah proaktif dalam mencegah Brain Rot pada anak. Berikut adalah beberapa aktivitas yang disarankan oleh Head of Education Cakap yaitu Veronica Banister:
1. Membaca Buku
Membaca adalah cara efektif untuk meningkatkan imajinasi, memperkaya kosakata, dan mengasah kemampuan berpikir kritis. Orang tua dapat mendorong anak untuk membaca buku yang sesuai dengan minat mereka, baik fiksi maupun nonfiksi.
Berolahraga Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh, tetapi juga merangsang otak untuk bekerja lebih optimal. Olahraga seperti berenang, bersepeda, atau bermain sepak bola dapat membantu anak meningkatkan konsentrasi dan suasana hati.
2. Belajar Alat Musik
Bermain alat musik seperti piano, gitar, atau biola terbukti meningkatkan fungsi otak. Anak yang belajar musik dapat mengembangkan kemampuan multitasking, daya ingat, dan ketekunan.
3. Mempelajari Bahasa Baru
Menguasai bahasa asing tidak hanya memperluas wawasan anak, tetapi juga meningkatkan kemampuan kognitif. Contohnya mengikuti pembelajaran di Cakap Kids Academy yang menyediakan pembelajaran interaktif baik blended maupun online sehingga memudahkan anak belajar bahasa Inggris dengan menyenangkan.
Menurut Veronica Banister, Head of Education of Cakap, "Melibatkan anak dalam kegiatan yang merangsang intelektual terutama seperti berolahraga dan belajar bahasa baru adalah investasi terbaik serta memberikan dampak yang signifikan untuk masa depan mereka. Selain mengurangi dampak negatif media sosial, aktivitas ini juga membangun karakter yang kuat dan mandiri."
Dengan melibatkan anak dalam aktivitas positif seperti membaca, berolahraga, belajar alat musik, dan bahasa, kita tidak hanya mencegah Brain Rot, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi individu yang kreatif, produktif, dan berdaya saing di masa depan.
Generasi yang terampil, sehat secara mental dan fisik, akan menjadi pondasi bagi Indonesia yang lebih baik seperti halnya Cakap Kids Academy yang cukup mengakomodasi dari sisi belajar bahasa baru dan berolahraga utamanya pada beberapa cabang Cakap Kids Academy yang sudah berada di area Jakarta, Tangerang, dan Bekasi dimana setiap cabang memberikan fasilitas Gym kepada murid-murid untuk terus aktif baik secara motorik maupun kognitif.
BACA JUGA:
"Mari kita bersama-sama mendampingi anak-anak kita dalam menghadapi era digital ini, memastikan bahwa mereka tumbuh menjadi generasi yang cerdas, tangguh, dan berprestasi," tutupnya.