JAKARTA - Pada 25 Januari diperingati Hari Gizi Nasional, yang di tahun ini mengusung tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”. Pada kesempatan tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) fokus mengajak masyarakat Indonesia untuk aktif memilih makanan yang bergizi guna menjaga kesehatan keluarga dan mencegah masalah gizi inter-generasi.
Tiga masalah utama yang perlu diatasi terkait permasalahan gizi adalah kekurangan gizi, defisiensi mikronutrien, serta kelebihan berat badan atau obesitas. Untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat harus sadar dan diedukasi akan pentingnya konsumsi makanan bergizi dan menerapkan pola hidup sehat.
Namun, di era modern saat ini, tantangan sudah berubah dalam pemilihan makanan. Saat ini begitu banyak informasi dan pilihan makanan yang tak jarang membuat masyarakat bingung dalam memilih yang terbaik untuk dirinya dan keluarga.
“Jadi kami sampaikan, bahwa tangangan kita berubah. Dulu mungkin tidak bisa makan, sekarang mungkin pilihannya terlalu banyak,” kata Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, dalam diskusi media di Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta, pada Selasa, 21 Januari 2025.
Maria juga menjelaskan terkait masalah gizi nasional yang harus segera diatasi. Mulai dari stunting masih di angka 21,5 persen, balita kurang gizi 8,5 persen, anemia pada remaja 16,3 persen, kelebihan berat badan pada remaja 12,1 persen, dan obesitas pada orang dewasa 23,4 persen.
Di sisi lain, rendahnya konsumsi sayur dan buah oleh masyarakat Indonesia juga mengkhawatirkan. Data menunjukkan saat ini hanya 21,3 persen masyarakat yang memenuhi asupan gizi seimbang.
Dengan demikian, Maria juga menekankan bahwa mutu gizi harus disesuaikan dengan siklus hidup, karena masalah gizi pada satu individu bisa memengaruhi perkembangan generasi keturunannya. Seperti perempuan hamil yang memperoleh gizi cukup, maka kesehatan gizi anak yang dikandung bisa tercukupi.
Oleh karena itu, meneruskan tema Hari Gizi Nasional 2025 penting untuk keluarga Indonesia aktif memilih makanan sehat dan alami untuk dikonsumsi sehari-hari agar gizi seimbang. Seperti contoh mengganti minuman kemasan yang cenderung mengandung gula tinggi dengan jus tanpa gula, untuk terus mendukung pola makan sehat.
BACA JUGA:
“Peringatan Hari Gizi Nasional diharapkan menjadi momentum perubahan ke arah yang lebih baik pada seluruh komponen masyarakat, khususnya untuk perilaku makan bergizi seimbang,” pungkasnya.