Sering Lakukan Aktivitas Ini? Hati-hati, Karena Berisiko Mengganggu Kesehatan
Ilustrasi (Yogendra Singh/Pexels)

MAKASSAR - Berbagai masalah kesehatan tentunya tidak hanya disebabkan faktor kondisi fisik. Kondisi kejiwaan pun memberikan pengaruh pada kesehatan secara umum.

Kebiasaan kecil seperti rutinitas mungkin tidak memberikan efek langsung, tetapi jika berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu tentu akan memberi dampak serius untuk kesehatan fisik ataupun kesehatan psikologis.

Dikutip dari Very Well Health, Minggu, 7 Maret, berikut 5 kebiasaan buruk yang sering diabaikan tetapi dapat membahayakan kesehatan:

Mengingat Pengalaman Buruk

Anda tentunya pernah mengalami pengalaman buruk di masa lalu yang sampai membuat Anda mengalami stres hingga depresi. Terkadang, secara sengaja Anda memanggil kembali memori pahit tersebut dengan tujuan untuk dijadikan sebagai pelajaran.

Sayangnya, terus menerus mengingat pengalaman buruk berisiko menjadikan Anda stres dan dapat memberi dampak negatif pada kesehatan psikologis. Mungkin terlihat sepele, namun efek recalling ini dapat mengganggu kesehatan mental Anda. Sebaiknya simpan energi yang Anda miliki untuk merencanakan masa depan daripada terus menerus memikirkan masa lalu.

Terlalu Banyak Duduk

Kemungkinan besar para pekerja kantoran menghabiskan waktu yang lama untuk duduk. Sayangnya, jika Anda duduk dalam waktu yang terlalu lama, tentunya akan membahayakan kesehatan, misalnya meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan gangguan jantung maupun pembuluh darah.

Selain itu, terlalu banyak duduk juga dapat meningkatkan risiko depresi. Cara mengatasinya adalah dengan menyisihkan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam untuk berdiri atau berjalan santai di sekitar kantor agar tubuh dan pikiran Anda tetap terjaga dengan baik.

Menyalahkan Diri Sendiri

Saat mendapatkan kegagalan, kita kerap kali menyesali dengan mengatakan diri bodoh hingga mengutuk diri sendiri. Padahal, mengkritik atau menyalahkan diri sendiri dapat merusak kesehatan mental dan meningkatkan gejala depresi.

Makan Meski Tidak Lapar

Beberapa orang memilih untuk melampiaskan stress atau emosi dengan mengonsumsi makan meski ia merasa tidak lapar. Mungkin Anda hanya merasa senang sesaat, karena nafsu terpuaskan. Namun ternyata, makan berlebih justru dapat meningkatkan risiko berbagai macam masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga komplikasi ginjal.

Curhat Melulu

Anda bisa jadi berpikir bahwa ngobrol atau curhat dengan teman dapat membantu melepaskan emosi negatif yang terpendam dalam diri. Ternyata, sebuah penelitian menunjukkan bahwa dengan bercerita sambil mengeluarkan emosi terus menerus justru memberikan efek amarah semakin memburuk. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak curhat secara terus menerus.

Selain itu, studi dari Personality and Individual Differences juga membuktikan bahwa bercerita tentang masalah dengan teman-teman justru mampu meningkatkan kadar hormon stres.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!