Makassar--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan sektor ekonomi kreatif tetap memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang meski pandemi COVID-19 melanda. Sandiaga menjelaskan, jumlah kontraksi ekonomi kreatif tidak sedalam ekonomi lain.
Beberapa sektor yang mempunyai peluang untuk terus berkembang di tengah pandemi antara lain kuliner, fashion, game hingga griya.
BACA JUGA:
"Minus 2,5 persen dan ekspor minus 13 persen, berarti ada peluang untuk sektor andalan seperti kuliner, kriya, fashion, dan sektor prioritas seperti game dan aplikasi untuk tumbuh berkembang menciptakan peluang untuk anak muda," kata Sandiaga Uno dikutip Antara, Jumat, 1 Oktober.
Selain itu, peluang usaha di bidang ekonomi kreatif sangat beragam di mana lapangan kerja yang tercipta lebih dari 20 juta. Ini menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai penyumbang lapangan kerja terbesar di Indonesia, katanya.
Potensi pasar ekonomi digital
Sandiaga menegaskan potensi pasar ekonomi digital di Indonesia sangat besar, di mana total 175 juta pengguna internet didominasi oleh anak muda.
Dia menyebut, pertumbuhan nilai e-commerce diprediksi mencapai 53 miliar dolar AS pada 2025. Oleh karena itu, dibutuhkan konsolidasi dan kolaborasi pentahelix dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media massa dalam strategi pengembangan ekonomi kreatif.
Sementara itu, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Neil Al Himam, mengatakan ekonomi digital memang sedang menjadi primadona.
Indonesia memiliki perusahaan rintisan yang jadi unicorn yang punya valuasi di atas 1 miliar dolar Amerika Serikat, bahkan decacorn yakni valuasi minimal 10 miliar dolar AS. Platform digital dan perusahaan rintisan tersebut mulai mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini di mana berbagai kebutuhan bisa didapatkan secara praktis.
"Semua on demand, bisa diminta lewat gadget, semua sekarang lewat situ," kata Neil.
Neil menambahkan, dunia ekonomi kreatif menciptakan peluang untuk generasi muda yang berniat mencari pekerjaan ataupun membuka lapangan usaha di bidang tersebut.
"Kita perlu banyak sekali talenta terutama untuk ekonomi digital dan kreatif yang bisa mengembangkan produk kreatif unggulan," kata dia.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!