Tumbuhkan Wirausaha Baru IKM, Kemenperin Tempa Warga Lapas Perempuan di Tangerang
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita. Foto: Dok. Kemenperin

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) menggelar kegiatan pembinaan kemandirian melalui Bimbingan Teknis Wirausaha Baru IKM bagi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan di Kota Tangerang pada 17-22 Juli 2023.

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Perindustrian dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang juga merupakan kerja sama antara Ditjen Pemasyarakatan, Ikatan Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia (PIMTI), dan Yayasan Batik Indonesia (YBI).

Adapun tujuan dari kerja sama tersebut adalah meningkatkan keterampilan dan kreativitas warga binaan lembaga pemasyarakatan dalam menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah, serta memberikan bekal dan meningkatkan keterampilan dalam membuat produk unggulan melalui lapas.

"Lapas sebagai tempat pembinaan dapat menjadi ruang untuk penumbuhan kreativitas dan inspirasi, serta menjadi peluang penciptaan wirausaha baru," kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Selasa, 18 Juli.

Reni mengatakan, kegiatan penumbuhan WUB IKM di Lapas Perempuan Tangerang itu diikuti sebanyak 90 peserta dengan tiga topik yang berbeda. Sedangkan, pelatihan yang dilaksanakan adalah Bimbingan Teknis WUB IKM Batik Cap/Tulis dan Teknis Pewarnaan dengan 30 peserta, Bimbingan Teknis WUB IKM Diversifikasi Kain Batik, serta Bimbingan Teknis WUB IKM Olahan Pangan untuk 30 peserta.

"Kami mengharapkan kepada seluruh peserta bimbingan teknis ini agar memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya untuk menimba ilmu pengetahuan," ujarnya.

Menurut Reni, pembinaan kemandirian sangat diperlukan agar para warga binaan memiliki bekal keterampilan yang cukup, sehingga setelah kembali ke masyarakat diharapkan mampu bersaing dalam bursa tenaga kerja dan/atau dapat hidup mandiri, serta berguna bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat.

Sebab, perluasan lapangan kerja dapat menjadi solusi dalam peningkatan kesejahteraan untuk mengurangi kesenjangan sosial.

"Hal ini diharapkan dapat memberikan efek positif pada lingkungan sekitar yang tentunya dijalani setelah selesai masa pembinaan," imbuhnya.

Selama ini, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kota Tangerang juga telah memberikan berbagai pembinaan keterampilan kepada 268 warga binaan, seperti dalam hal teknis produksi pangan berupa pembuatan makanan ringan siap saji, usaha salon kecantikan, produksi barang kerajinan, hingga menjahit.