Bos Bukit Asam soal Akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu: Masih Berproses, Kita Kaji secara Detail
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arsal Ismail mengungkapkan, progres rencana akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu milik milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN masih tahap kajian secara detail termasuk regulasi oleh pemerintah.

"PLTU Pelabuhan Ratu masih berproses dan sedang kita kaji secara detail. Saat ini masih kita lihat regulasinya," ujar Arsal saat ditemui di Grand Hyatt Jakarta, Jumat 16 Desember.

Arsal mengatakan, pihaknya telah menandatangani MoU untuk melakukan uji tuntas atau due deligence untuk program early retirement PLTU.

"Kemarin baru tandatangani MOU untuk melakukan due deligence secara detail. Harapannya kalau nanti dari hasil due deligence menguntungkan dua pihak tentunya kita akan jalan," katanya.

Terkait kejelasan gambaran peralihan PLTU ini, menurutnya, akan terlihat pada kuartal pertama tahun 2023 termasuk jika nantinya terdapat perubahan nilai.

"Sekarang masih jalan selain due deligence untuk keekonomian kita juga lihat regulasinya karena harus berhubungan dengan pihak lain jadi kami masih berproses. Kami harap paling tidak kuartal pertama bisa ada gambaran secara jelas," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, PT PLN (Persero) mantap merealisasikan early retirement atau pensiun dini PLTU dengan mengakuisisi kepemilikan PLTU Pelabuhan Ratu.

Diketahui, nilai peralihan PLTU yang berlokasi di Jawa Barat itu mencapai 800 juta dolar AS atau setara Rp12,37 triliun.