Cimory, Produsen Susu dan Yoghurt Milik Konglomerat Bambang Sutantio Raup Penjualan Rp3,13 Triliun dan Laba Rp581,1 Miliar di Semester I 2022
Cimory Mountain View. (Foto: Dok. Cimory)

Bagikan:

JAKARTA - Produsen susu dan yoghurt milik konglomerat Bambang Sutantio, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory berhasil mengantongi penjualan bersih senilai Rp3,13 triliun pada semester I 2022. Raihan ini melesat 98,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp1,58 triliun.

Seiring dengan melonjaknya pendapatan, laba bersih Cimory pada semester I 2022 mampu tembus Rp581,1 miliar di semester I 2022. Capaian ini melonjak 58,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp367,5 miliar.

Pada posisi keuangan, produsen susu Cimory dan sosis Kanzler ini mencatatkan kenaikan liabilitas sekitar 21 persen per 30 Juni 2022 menjadi Rp1,09 triliun dari Rp906,8 miliar pada akhir tahun lalu. Kenaikan ini paling besar dipengaruhi bertambahnya liabilitas jangka pendek yang naik Rp195,53 miliar menjadi Rp1,04 triliun pada pertengahan tahun ini.

"Total liabilitas meningkat karena ada peningkatan utang usaha yang disebabkan peningkatan volume pembelian bahan baku dari pemasok," ujar Direktur Keuangan Cimory Martua Parningotan Sihaloho dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin 25 Juli.

Liabilitas Cimory juga naik akibat peningkatan utang dividen dari hasil pengumuman dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022. Kemudian, ada peningkatan beban akrual promosi dan iklan serta entitas anak sebagai usaha meningkatkan penjualan.

Sementara itu, total aset Cimory per 30 Juni 2022 naik 5 persen menjadi Rp5,87 triliun dari posisi 31 Desember 2021 yang senilai Rp5,6 triliun. Peningkatan ini dipengaruhi oleh kenaikan aset tidak lancar sebesar Rp905 miliar menjadi Rp1,6 triliun pada akhir semester I 2022.

Sebelumnya, Direktur Utama Cimory Group Farell Sutantio pernah mengatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari pasar Asia Tenggara terutama Vietnam, Malaysia, dan Singapura untuk menambah tujuan ekspor. Saat ini, Filipina masih menjadi fokus utama pasar ekspor CMRY.