Tiket Konser Sheila On 7 Ludes Terjual dan Alasan Ilmiah Seseorang Sulit Menerima Musik Baru
Grup band Indonesia Sheila On 7 akan menggelar konser lima kota bertajuk Tunggu Aku Di. (Antara/HO-Antara Suara/pri)

Bagikan:

JAKARTA – Ludesnya tiket konser Sheila On 7 hanya dalam hitungan menit membuat para penggemar kecewa. Banyak di antara mereka yang kesal lantaran gagal memenangkan war tiket konser, untuk kesekian kalinya.

Sejak Sheila On 7 mengumumkan akan menggelar tur di lima kota Indonesia bertajuk Tunggu Aku Di, Sheila Gank – sebutan fans Sheila On 7 - langsung antusias menanti. Band asal Yogyakarta ini akan menggelar tur di Samarinda, Makassar, Pekanbaru, Medan, sebelum akhirnya menutup konser di Bandung.

Sayangnya, banyak generasi milenial yang kecewa gegara kehabisan tiket. Padahal, lagu-lagu Sheila On 7 sudah menemani masa remaja generasi milenial ini, bahkan tak sedikit yang membuat komentar dengan nada gurauan bahwa pembelian tiket Sheila On 7 hanya boleh untuk mereka yang berusia 30 tahun ke atas.

Konser Sheila On 7 bagi para generasi milenial, seperti membuka kembali kenangan di masa lalu. Karena itulah, antusiasme untuk menyaksikan band yang kini digawangi Duta, Eros dan Adam begitu tinggi.

Tak Ada Lagu Baru di Usia 30

Seseorang, termasuk para generasi milenial, cenderung lebih suka mendengarkan lagu lama. Mereka bahkan sulit menerima musik baru. Ternyata menurut psikolog ada alasan ilmiah ketika seseorang susah move on untuk urusan mendengarkan musik.

Ada sejumlah alasan mengapa seseorang begitu mencintai, mengapresiasi dan sangat menikmati sebuah lagu. Salah satunya adalah karena lirik dalam lagu tersebut dianggap sangat relate dengan keadaan saat itu. Tak heran jika kemudian musik dapat membuat orang merasakan emosi yang kuat.

Emosi kuat inilah yang menuntun orang membangun hubungan jangka panjang dengan lagu, album, dan artis yang kemudian menemani sepanjang hidup, utamanya di masa-masa remaja yang penuh gejolak.

Untuk beberapa alasan, lagu yang didengarkan di masa muda sering melekat pada diri. Dan seiring bertambahnya usia, orang cenderung tidak lagi mendengarkan lagu baru yang hit melainkan lebih memilih mengenak musik yang familiar di telinga.

Menurut sains, seseorang mulai menykai musik pada usia 13-14, dan berhenti mendengarkan musik baru di usia 30. (Unsplash)

Ternyata ada alasan ilmiah mengapa hal ini terjadi. Sains menunjukkan bahwa selera musik mulai terbentuk sejak usia 13 atau 14 tahun, demikian dikutip Stylist. Menurut sebuah studi pada 2018 dari The New York Times, di awal usia 20-an seseorang fokus pada apa yang dilakukan. Dan penelitian baru membuktikan bahwa seseorang sebenarnya cenderung berhenti mendengarkan musik baru ketika mencapai usia 30.

Tapi rupanya ini bukan satu-satunya alasan mengapa seseorang tidak mengikuti perkembangan zaman dalam hal selera musik. Semua ini bisa jadi disebabkan salah satu hukum psikologi sosial yang paling banyak diteliti, yaitu efek eksposur belaka.

“Singkatnya, semakin kita terpapar pada sesuatu, semakin kita cenderung menyukainya,” kata Frank McAndrew, seorang profesor psikolog menulis di The Conversation.

“Ini terjadi dengan orang-orang yang kita kenal, iklan yang kita lihat, dan lagu yang kita dengarkan.”

Selain itu, McAndrew juga menunjukkan bahwa seiring bertambahnya usia, seseorang tidak memiliki waktu untuk menemukan dan mendengarkan musik baru. Artinya, orang lebih cenderung mendengarkan lagu lama, semakin sering mengekspos diri kepada lagu-lagu lama itu dan karena itulah meningkatkan tendensi untuk kita lebih menyukai musik lama.

"Bagi banyak orang yang berusia di atas 30 tahun, pekerjaan dan kewajiban keluarga meningkat, jadi lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk menemukan musik baru,” jelas McAndrew lagi.

Konser Musik dan Pariwisata

Konser musik diakui memiliki peran besar dalam ajang mempromosikan wisata kepada khalayak. Tidak hanya konser penyanyi atau band internasional, konser grup musik dalam negeri seperti Sheila on 7 di Medan juga disebut-sebut dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.

"Industri pariwisata berpotensi naik dan sektor seperti perhotelan juga akan meningkat," ujar Kepala Dinas Pariwisata Medan Yuda Setiawan di Medan, mengutip Antara.

Yuda menambahkan, pemerintah kota Medan selalu mendukung setiap acara yang bersifat positif, termasuk untuk menggairahkan sektor pariwisata.

Vokalis Grup band Sheila On 7 Duta tampil pada acara Pestapora 2023 di GAMBIR EXPO Kemayoran, Jakarta, Minggu (24/9/2023). Sheila On 7 membawakan sejumlah lagu diantaranya Radio, Film Favorit dan Sephia. (Antara/Muhammad Adimaja/Spt/pri)

Sheila on 7 memiliki basis penggemar yang besar dan setia, sehingga diyakini bakal mendatangkan banyak pelancong ke Medan meski hingga sekarang pihak penyelenggara belum melakukan koordinasi dengan pemerintah kota.

Medan merupakan kota keempat yang didatangi Sheila on 7 dalam rangkaian tur bertajuk Tunggu Aku Di ini. Band tersebut akan menghibur Sheila Gank Medan pada 14 September 2024, setelah mereka konser di Samarinda, Makassar, dan Pekanbaru.