Pelajar SMP Tewas di Tangan Begal, Pak RT di Depok Curiga Tujuan Perampok Bukan untuk Merampas Handphone Korban
ILUSTRASI

Bagikan:

DEPOK – Aksi pembegalan handphone yang menyebabkan korban MAP (16) tewas dengan luka sabet celurit dinilai memiliki kejanggalan. Ketua RT 008/02, Kampung Sindang Karsa Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Abdul Mutarom (68) mempertanyakan, mengapa handphone teman-teman korban yang saat itu ada di lokasi yang sama, tidak dirampas.

Mutarom mengatakan, pelaku menggunakan dua motor berboncengan, masing-masing motor tiga orang, total enam pelaku.

"Peristiwa begal HP ini baru pertama kejadian dengan korban meninggal. Jika memang pelaku begal kenapa cuman HP korban saja yang diambil, sedangkan ketiga teman korban lainnya tidak dirampas. Jadi dugaan kuat pelaku gangster, bukan pelaku begal," kata Mutarom, Selasa 26 Oktober.

Mutarom juga menjelaskan, setelah dirinya melihat rekaman CCTV, terlihat motor pelaku menggunakan Honda Vario Putih tanpa memasang plat nomor.

"Terlihat sudah direncanakan pelaku melepas kedua plat nomor motor, dan semua pelaku menggunakan helm dan masker sehingga sulit untuk dikenali," tuturnya.

Kata Mutarom ciri-ciri yang masih dapat dikenali pelaku berdasarkan rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi, pelaku diperkirakan usianya kisaran 18 - 19 tahunan.

"Pelaku masih remaja sepantaran korban, usia masih belasan tahun. Selain itu ciri-ciri yang lain tidak dapat dikenali karena berhelm dan masker setelah mengambil HP korban pelaku langsung kabur ke arah Bakti Abri. Selain itu jenis senjata tajam celurit dan parang. Kita berharap aparat kepolisian dapat segera mengungkap kasus ini dengan menangkap para pelaku yang membuat risau warga sekitar menjadi cemas," terang Mutarom sambil berharap.

MAP, adalah pelajar kelas 2 SMK. Nyawanya tidak selamat atas luka yang dideritanya, yakni sabetan celurit di punggung sebelah kiri hingga tembus paru- paru. Dia meregang nyawa setelah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Sentra Medika Depok, sehari setelah kejadian. Inisiden itu terjadi di Jalan Raya Nangka (Turunan Colek) RW 03, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Sabtu 23 Oktober subuh.

Sementara itu orang tua MAP mengatakan, putra pertamanya itu berencana akan merayakan ulang tahunnya yang ke-17 dalam waktu dekat.

"Tepat di bulan Desember 2021 ini anak saya tepat berusia 17," kata Ata (37), ayah korban.

Ata juga mengatakan sejauh ini belum mendapat informasi lebih lanjut dari Polsek Cimanggis atas kejadian yang menimpa anaknya.

"Belum ada perkembangan apa-apa, menunggu dari anggota Polsek Cimanggis," tuturnya.

Ata menjelaskan, saat itu MAP sedang bermain game bersama ketiga temannya tak jauh dari rumah.

"Pada saat main game online di pinggir jalan korban disamperin dua motor masing-masing motor berboncengan tiga orang total ada enam. Empat pelaku mengancungkan senjata tajam jenis celurit dan parang, sedang dua orang lagi turun sambil mengancungkan celurit ke korban," tambahnya.

Korban mencoba mempertahankan handphone merek Xiomi warna biru saat akan dirampas pelaku. Pertahanan itu yang akhirnya membuat MAP mendapat sabetan celurit di punggung sebelah kiri hingga tembus paru-paru.

"HP korban baru tiga bulan dipakai. Biasa jika tidak ada waktu belajar sama temen-temen sebaya biasa main game online di pinggir jalan Nangka," tuturnya.