Viral Nakes Jakarta Diduga Lakukan Pelecehan Verbal ke Ibu Hamil, Dinkes Telusuri Kebenarannya
ILUSTRASI/UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Viral di media soslai TikTok seorang ibu hamil yang mengaku mendapat pelecehan secara verbal oleh tenaga kesehatan di sebuah puskesmas di Jakarta.

Dalam unggahan akun TikTok @stecfanywijjaya, disebutkan ibu hamil dengan kandungan usia 9 bulan tersebut mendatangi puskesmas karena menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.

Ibu hamil tersebut datang seorang diri karena tengah merantau di Jakarta. Saat tiba di puskesmas, oknum nakes menyebut bahwa sang ibu tak bisa memakai BPJS jika tidak ada suami.

"Saya baru tahu BPJS memilih seseorang berdasarkan suami. Kasihan wanita-wanita single parent berjuang sendirian," tulis akun @stecfanywijjaya.

Berdasarkan keterangan akun tersebut, sejumlah nakes melontarkan pernyataan dengan nada jijik karena melihat kondisi ibu hamil yang mengalami keputihan. Bahkan, ada nakes yang menanyakan sudah berapa banyak lelaki yang berhubungan dengan pasien ibu hamil tersebut.

"Bidan tersebut bisa-bisanya menyerang saudara saya (pasien) yang sedang mules dan nangis merintih kesakitan dengan pertanyaan 'sudah berhubungan sama berapa cowok buk? PANTASKAH?" ucap @stevfanywijaya.

Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI, Purwadi mengaku pihaknya akan menelusuri kebenaran kasus ini.

"Tim kami sedang turun lapangan untuk telusur dan konfirmasi terhadap fakta lapangan yang terjadi," kata Purwadi saat dihubungi, Rabu, 6 Oktober.

Purwadi menuturkan, Dinkes DKI sedang mencari tahu lokasi puskesmas yang diduga menjadi tempat pelecehan verbal kepada ibu hamil tersebut. Dinkes juga mencari tahu status kepegawaian nakes yang terlibat.

Jika kejadian itu benar, Purwadi mengaku prihatin atas apa yang dilakukan nakes dalam video yang beredar itu. Sebab, tindakan itu sudah berada di luar aspek kepatutan tenaga kesehatan.

"Dalam pandangan kami saat ini, kami sudah mendikotomi status pegawai. Karena, bagaimana pun itu dalam konteks ini sebagai tenaga kesehatan yang tentunya dalam pelayanan standar perilaku dan disiplinnya yang harus kita sama-sama kawal dan tegakkan," jelas dia.