MAKASSAR - Saat ini, tingkat inklusi keuangan Sulawesi Selatan mencapai 83 persen atau di atas rata-rata angka inklusi keuangan secara nasional yang masih berada pada angka 76 persen.
"Saya berharap ke depan angka inklusi keuangan lebih merata lagi, bukan hanya dinikmati masyarakat perkotaan tetapi juga seluruh pelosok dan pesisir Sulsel," kata Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara, di Toraja Utara, Selasa 05 Oktober.
Pada kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2021 yang dirangkaikan dengan Toraja Highland Festival, Tirta menjelaskan, target angka inklusi keuangan secara nasional yakni 90 persen.
Bantuan kredit untuk sektor pariwisata, hingga bulan Agustus - September 2021, sudah disalurkan dan kreditnya sudah bertumbuh 0,6 persen. Oleh sebab itu, dia optimistis kondisi itu akan terus membaik hingga akhir tahun 2021.
"Itu artinya sudah ada indikasi sektor pariwisata itu sudah mulai bangkit kembali bersama dengan UMKM pendukungnya," katanya.
Pandemi terus menurun
Sikap optimistis bisa membaik itu hingga akhir tahun, sebab pandemi terus menurun dari level 3 ke dua dan seterusnya. Bahkan sudah ada daerah yang kasus kematiannya nihil.
Hal itu dibenarkan salah seorang pelaku UMKM yang berada di kawasan pameran di Lapangan Merdeka, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel.
Sektor pariwisata kini sudah mulai bangkit kembali secara perlahan-lahan pada masa adaptasi normal baru.
Terbukti pengunjung di Toraja utara baik untuk liburan, seminar, jalan-jalan dan urusan kantor terus bertambah, sehingga produk UMKM yang diperjualbelikan di kawasan objek wisata maupun di pasar tradisional atau pun toko diminati banyak pembeli.
BACA JUGA:
Ikuti info dan berita lainnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!