Sudah Koordinasi dengan Disdik, 15.276 Dosis Vaksin Sinovac untuk Pelajar di Mukomuko Siap Disuntik
Ilustrasi (Foto: Antara)

Bagikan:

MUKOMUKO - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyiapkan 15.276 dosis vaksin Sinovac untuk vaksinasi tahap I dan II bagi pelajar secara massal yang terpusat di 17 puskesmas di daerah setempat.

"Kita menyiapkan vaksin Sinovac sebanyak 15.276 dosis, vaksin ini untuk pelajar, termasuk untuk masyarakat umum," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo dalam keterangannya di Mukomuko, Antara, Minggu, 3 Oktober. 

Pelajar yang berusia 12-17 tahun di Kabupaten Mukomuko mulai menjalani vaksinasi COVID-19, Senin besok. Ia menyatakan, pihak sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementrian Agama setempat terkait vaksinasi massal bagi pelajar yang berusia 12-17 tahun di daerah ini.

"Dinkes sudah bersurat kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kemenag terkait dengan vaksinasi untuk pelajar, selanjutnya mereka meneruskan ke sekolah," ujarnya.

Selanjutnya, ia mempersilahkan tenaga kesehatan di puskesmas mendatangi sekolah-sekolah di wilayah, atau pihak sekolah yang berkoordinasi dengan puskesmas terkait dengan jadwal pelaksanaan vaksinasi COVID-19.

Sementara itu, sasaran umum vaksinasi COVID-19 142.831 orang yang terdiri tenaga kesehatan sebanyak 1.608 orang, lansia 10.544 orang, masyarakat umum 112.132 orang, dan remaja berusia 12-17 tahun sebanyak 20.155 orang.

Sebanyak 20.155 orang remaja tersebut termasuk pelajar sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas yang tersebar di sejumlah wilayah daerah ini.

Sebanyak 14.330 warga yang sudah menerima vaksinasi secara lengkap terdiri atas 1.204 tenaga kesehatan, 11.823 petugas pelayanan publik, 921 warga lanjut usia (lansia), dan 382 orang remaja berusia 12-17 tahun.

Kemudian saat ini ada 24.913 orang warga yang telah menerima penyuntikan vaksinasi COVID-19 tahap I yang terdiri atas 1.363 tenaga kesehatan, 18.908 petugas pelayanan publik, dan 1.499 lansia, dan 745 orang remaja berusia 12-17 tahun.

Sampai sekarang masih ada 10.583 tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia yang telah menerima vaksin COVID-19 dosis I tetapi belum menerima vaksin dosis II karena ada beberapa yang di antaranya belum sampai masanya dan kondisi kesehatannya belum memungkinkan.