Makassar--Produk emping di Desa Wisata Cikolelet, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, mempunyai daya saing tinggi di pasar internasional. Hal itu diutarakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
“Jadi, kita akan kembangkan produk emping di Desa Cikolelet, tidak hanya empingnya saja, tapi kulitnya juga kita inovasikan, karena kulit melinjo ini bisa dipakai untuk obat asam urat,” ujarnya ketika mengunjungi Desa Cikolelet sebagaimana dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu 2 Oktober.
BACA JUGA:
Selain itu, disebutkan bahwa banyak produk ekonomi kreatif yang diproduksi dari desa ini. Seperti produk susu kambing etawa, budidaya dan olahan jamur, kerajinan atap daun rumbia, olahan limbah, penyulingan minyak kelapa, dan budidaya burung puyuh.
Tradisi Ngurah Danau
Tradisi-tradisi yang beragam di Desa Cikolelet disebutkan turut menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Salah satu tradisi di desa tersebut ada Ngurah Danau, yaitu sebuah tradisi membersihkan danau yang diadakan setahun sekali dengan partisipasi seluruh masyarakat ke dalam danau yang mulai mengering dan mengambil ikan.
“Kita harus melestarikan nilai budaya luhur, karena ini warisan yang akhirnya dapat mengembangkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di sini,” terang dia.
Deretan keunggulan sentra ekonomi kreatif ini mengantarkan Desa Wisata Cikolelet masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
“Mudah-mudahan desa wisata ini terus berkembang dan menjadi saluran untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat,” kata Menparekraf.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!