Warna Biru Pesawat Kepresidenan Diubah jadi Merah, Demokrat Tak Terima?
Ilustrasi-Pesawat Kepresidenan saat berwarna biru langit (Foto: Instagram @jokowi)

Bagikan:

JAKARTA - Perubahan cat pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah sudah dijelaskan pihak Istana melalui Kemensetneg. Staf khusus Mensesneg, Faldo Maldini mengatakan, rencana perubahan cat Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau BBJ 2 sudah dimulai sejak dua tahun lalu.

"Ini bukan rencana baru, sudah dimulai sejak 2019, untuk menyambut hari kemerdekaan ke-75. Namun, Pesawat BBJ 2 itu servis sesuai rekomendasi pabrik jatuh pada 2021. Tadinya, itu satu paket sama beberapa armada lain yang sudah datang waktunya. Sekalian dicat, justru biar lebih efisien," ujar Faldo kepada wartawan, Selasa, 3 Agustus.

Namun rupanya, rencana pemerintah mengubah warna cat pesawat kepresidenan dari biru menjadi merah menuai kritik dari Partai Demokrat (PD). 

Seolah tak terima, elite Partai Demokrat Andi Arief mempertanyakan dasar pemilihan warna merah tersebut apakah sudah melalui kajian seperti era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kala itu.

"Ada kajiannya dari mayor TNI AU soal warna itu. Bukan bisa-bisa Pak Sudi. Ada designer yang penjelasannya scientific, sekarang masih disimpan Setneg. Kalau diganti merah, siapa yang melarang, tapi tentu harus ada kajian dan penjelasan," tulis Andi Arief di laman akun Twitter @Andiarief__, seperti yang dilihat VOI, Rabu, 4 Agustus.

Andi Arief pun mengulas kembali riwayat pesawat kepresidenan tersebut. Dia mengungkapkan, pemerintah Indonesia baru bisa memiliki pesawat kepresidenan sendiri setelah puluhan tahun menyewa.

"Tahun 2014, setelah 69 tahun menyewa, akhirnya Indonesia memiliki pesawat kepresidenan," tulisnya lagi.

Andi Arief juga mengunggah video yang memperlihatkan Sudi Silalahi sedang menjelaskan alasan pesawat kepresidenan dicat warna biru. Dalam video tersebut, Sudi Silalahi ditulis sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

"Tahun 2021, setelah 7 tahun memiliki pesawat kepresidenan, akhirnya Presiden mengecat pesawat itu dengan warna lain. Sangat sederhana," begitu tweet Andi Arief.

Sekadar mengingatkan, Indonesia resmi memiliki pesawat kepresidenan sendiri pada 2014, saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat Presiden RI. Mensesneg kala itu, Sudi Silalahi, menekankan warna biru pesawat kepresidenan bukan ditentukan Presiden SBY.

"Memang kenapa apa ada masalah dengan warna? Lagi pula warna ini bukan pilihan Presiden untuk menentukan. Kenapa biru, di sini ada desainer juga," kata Sudi seusai upacara serah-terima pesawat di Halim Perdanakusuma, Jaktim, Kamis, 10 April 2014 silam.

Andi Arief melanjutkan, bahwa alasan pesawat kepresidenan dicat biru lantaran demi keamanan.

"Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang," ucap Andi Arief.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat itu lantas menyindir perubahan warna tersebut seolah lupa dengan sejarah yang ada. "Menghapus jejakmu, kata Ariel," tambah Andi Arief.