Mengenal COVID-19 Varian Kappa yang Gejala Awalnya Mirip Campak
ILUSTRASI/UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA - Varian COVID-19 jenis Kappa telah masuk ke Indonesia, yakni di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan. Dikabarkan, orang yang tertular varian Kappa memiliki gejala mirip dengan penyakit campak. Benarkah?

Varian Kappa atau B1617.1 adalah turunan dari varian B1617 dari India. Varian ini merupakan satu turunan dengan varian Delta atau B1617.2.

Selain India dan Indonesia, varian Kappa juga telah ditemukan di negara lain seperti Italia, Inggris, Amerika Serikat, Singapura, Kanada, dan Australia.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman membenarkan bahwa sejumlah orang yang tertular COVID-19 jenis Kappa memiliki gejala yang sama dengan campak. Namun, gejala ini muncul hanya dalam 1-2 hari usai tertular.

"Terkait varian Kappa ini, gejalanya sama dengan gejala awal campak, namun di satu hingga dua hari pertama. Bedanya, varian Kappa tak menunjukkan kelainan kulit seperti campak," kata Dicky kepada VOI, Jumat, 8 Juli.

Ada pun gejala awal penularan varian Kappa yang mirip campak adalah ruam di sekujur tubuh, demam tinggi, batuk, pilek, serta mata merah dan berair.

Kemudian pada gejala di hari berikutnya, kata Dicky, tampak serupa infeksi COVID-19 lainnya. Di antaranya adalah flu, demam, sakit kepala, pegal-pegal, batuk berkepanjangan, mulut kering, hingga hilang penciuman dan perasa.

Dicky menyebutkan, Kappa merupakan varian virus yang lebih cepat menular. Namun, Dicky belum bisa memastikan seberapa cepat penularan Kappa dan perbandingannya dengan varian Delta.

"Kalau delta kan sudah banyak peneliti mengatakan ini 100 kali lebih cepat menulae dibanding virus asli dari wuhan. Seberapa cepatnya Kappa masih perlu dicari datanya, namun tampaknya tidak jauh berbeda dengan Delta," jelas dia.

Kemudian, berdasarkan kasus yang terjadi di Melbourne, Australia, varian Kappa juga dapat menular kepada orang yang hanya berpapasan kurang dari satu menit.

"Ditemukan bahwa pada orang yang berpapasan terjadi penularan Kappa, bahkan berpapasannya kurang dari satu menit, dengan orang yang sama-sama tak pakai masker dan belum divaksin," imbuhnya.