The Power of Netizen: Warganet di Snack Video Membuat 300 Bayi Bibir Sumbing Jalani Operasi Gratis
Penerima Bantuan Operasi Bibir Sumbing Gratis dari SnackVideo (Foto: Puput Puji/VOI)

Bagikan:

Makassar—Sosial media tidak selalu membawa dampak buruk bagi warganet. Jika bisa menggunakan dengan benar, sosial media juga dapat memberi dampak positif. Misalnya gerakan #SenyummuSedekahmu yang dilakukan warganet di SnackVideo.

Aplikasi sosial media berbasis video pendek ini memberikan nilai Rp1.000 untuk satu unggahan bertagar #SenyummuSedekahmu pada Ramadan yang lalu. Hasilnya, program #SenyummuSedekahmu telah dilaksanakan pada 12 April hingga 14 Mei 2021 dan mengumpulkan donasi senilai 1,5 Miliar Rupiah.

"Terdapat lebih dari 503,000 kreator SnackVideo yang ikut bergabung di progam ini. Donasi merupakan akumulasi dari total 104,6 juta pengguna yang membagikan video dan 4 juta pengguna telah mengakses kampanye ini," jelas Donny Eryastha, Head of Public Policy for Southeast Asia and South Asia, Snack Video, saat penyerahan bantuan secara simbolik kepada Smile Train Indonesia di Bogor, Selasa, 25 Mei.

Dengan donasi tersebut, Snack Video bekerjasama dengan Smile Train Indonesia untuk membiayai lebih dari 3000 anak yang mengalami bibir sumbing dan celah langit-langit.

“Kami sangat berbahagia menyongsong terciptanya ratusan senyum baru anak-anak Indonesia, yang tercipta berkat bantuan sedekah video senyuman. Sekitar 300 orang pasien bibir sumbing di seluruh Indonesia, termasuk di area Bogor Jawa Barat, akan terbantu untuk mendapatkan operasi dari hasil kampanye ini. Kami percaya bahwa kampanye ini telah membawa dampak positif tidak hanya mereka yang akan menerima operasi gratis, tetapi juga melalui terbangunnya kesadaran masyarakat akan masih banyaknya pasien bibir sumbing di Indonesia yang masih kesulitan untuk mendapatkan akses bantuan kesehatan,” kata Deasy Larasati, Country Manager Smile Train Indonesia.

Diharapkan penderita dapat tumbuh dan bersosialisasi dengan baik

Jika dioperasi sejak dini, penderita bibir sumbing diharapkan bisa tumbuh dan bersosialisasi dengan baik. Kebanyakan bayi bibir sumbing memiliki kesulitan untuk minum ASI sehingga sulit tumbuh maksimal.

Dr. Yantoko, SpBP, RE, Dokter Ahli Bedah Plastik Mitra Smile Train Indonesia menjelaskan. Anak-anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing dan/atau celah langit-langit berpotensi mengalami berbagai komplikasi kesehatan seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, berbicara, dan berisiko tinggi untuk mengalami malnutrisi.

"Jika kondisi ini tidak ditangani segera, ada kemungkinan bahwa mereka dapat hidup dalam isolasi dan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi akibat stigma yang muncul dari masyarakat. Anak bibir sumbing bisa dioperasi setelah berusia tiga bulan dan berat badan mencapai 5kg. Sedangkan celah langit biasanya dilakukan setelah anak satu tahun. Semakin cepat semakin baik,” jelasnya.

Smile Train Indonesia telah bekerja sama dengan ratusan Rumah Sakit, tenaga medis profesional di berbagai daerah, serta berbagai organisasi dan institusi, termasuk Snack Video, untuk dapat lebih jauh menjangkau pasien dari seluruh Indonesia yang belum mendapatkan akses operasi dan perawatan gratis bibir sumbing.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!