UI, UGM dan IPB Masuk 100 Besar Kampus Terbaik Sedunia
Ilustrasi buku oleh Lubos Houska dari Pixabay

Bagikan:

JAKARTA - Tiga perguruan tinggi yang ada di Indonesia, berhasil masuk peringkat 100 besar dunia versi Times Higher Education (THE) 2020 dalam kategori Impact Ranking. Kampus itu adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan IPB University.

World University Impact Ranking jadi satu-satunya pemeringkatan yang menilai kinerja universitas berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB atau Sustainable Development Goals (SDGs). Hasil pemeringkatan University Impact Ranking merujuk pada penilaian kinerja Perguruan Tinggi dalam rangka pemenuhan SDGs yang ditentukan PBB.

Penilaian THE, performa UI memberi dampak pada sejumlah tujuan pembangunan berkelanjutan, dengan nilai terbaik pada SDGs 1 – No Poverty (Mengakhiri Kemiskinan) ; SDGs 3 Good Health and Wellbeing (Memastikan kehidupan sehat dan sejahtera) ; SDGs 4 Quality Education (Memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas) ; dan SDGs 17 – Partnership for the Goals (Merevitalisasi kemitraan global).

UI jadi Perguruan Tinggi Terbaik ke-47 tingkat Dunia yang memberikan Dampak Luas bagi Sosial dan Ekonomi bangsa melalui aktivitas Penelitian, Pengajaran, dan Pengabdian Masyarakat. Peringkat UI melesat jauh dari peringkat tahun lalu. Tahun sebelumnya, UI cuma ada di peringkat ke-80 dunia. THE merilis daftar World University Impact Rankings 2020 yang diumumkan pada Rabu, 22 April lalu.

"Di tengah situasi yang tidak mudah saat ini sebagai dampak dari pandemi COVID-19, UI tetap berkomitmen menghadirkan solusi atas permasalahan COVID-19 melalui aktivitas inovasi, riset, dan pengabdian masyarakat. Kontribusi para tenaga pengajar, peneliti, tenaga kependidikan, dan mahasiswa serta berkolaborasi dengan industri, pemerintah, dan masyarakat mampu membuat UI semakin melesat dan berdampak bagi negeri," ucap Rektor UI, Prof Ari Kuncoro, SE, MA, Ph.D dalam laman resmi kampus ini, Jumat, 24 April.

UGM menempati peringkat 50 besar terbaik di dunia menurut THE pada 7 kriteria Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Pada penilaian keseluruhan, tahun ini UGM menempati posisi 72 dunia, meningkat dari posisi tahun lalu yang berada pada urutan 101-200, dan posisi 50 besar dunia pada salah satu indikator SDGs.

UGM menempati posisi 16 dunia untuk indikator Tanpa Kelaparan (Zero Hunger), posisi 24 dunia untuk indikator Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnership for the Goals), posisi 25 dunia untuk indikator Tanpa Kemiskinan (No Poverty), dan posisi 26 dunia untuk indikator Ekosistem Daratan (Life on Land). "Tanggung jawab UGM akan semakin berat setelah menjadi PT 16 besar dunia SDGs ini," katanya.

Untuk indikator Air Bersih dan Sanitasi Layak (Clean Water and Sanitation) UGM menempati urutan 34 dunia, indikator Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (Decent Work and Economic Growth) menempati urutan 41 dunia, dan untuk indikator Berkurangnya Kesenjangan (Reduced Inequalities) menempati urutan 49 dunia.

Keberhasilan tiga kampus ini mencetak prestasi memang jadi oasis di tengah kekeringan kabar baik akibat pandemi COVID-19. Dunia pendidikan Indonesia akan semakin diakui masyarakat internasional.

"Prestasi ini sangat membanggakan. Ini menunjukkan perguruan tinggi di Indonesia sangat berperan bagi pembangunan berkelanjutan, tidak hanya menjadi menara gading, namun menjadi menara air. Pengabdian perguruan tinggi Indonesia kepada masyarakat diakui dunia internasional," kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam.

Selain tiga besar itu, enam perguruan tinggi Indonesia juga berhasil menorehkan prestasi yang menggembirakan. Universitas Padjadjaran peringkat 101-200, Universitas Brawijaya peringkat 201-300, Universitas Airlangga peringkat 301- 400, ITB peringkat 301-400, Universitas Diponegoro peringkat 301-400 dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) peringkat 401-600.