Bila Prabowo Maju Lagi di Pilpres, Jangan Sampai Salah Pilih Cawapres
Prabowo Subianto/VOI

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi tokoh potensial sebagai calon presiden di Pilpres 2024. Prabowo menempati survei teratas dengan capaian elektabilitas sebesar 16,4 persen. 

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Andriadi Achmad menilai, momentum Pilpres 2019 sebetulnya menjadi yang terakhir bagi Prabowo mencalonkan diri sebagai capres. 

Sebab, pada 2024 mendatang usianya sudah menginjak 73 tahun. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa kepopuleran Prabowo justru meningkat setelah menjabat Menhan.

"Apalagi presiden-presiden negara lain juga tua-tua, dia kan sudah di 73 di 2024. Kalau menurut saya 2019 terakhir karena umur, tapi setelah melihat belakangan banyak tokoh-tokoh tua juga di beberapa negara seperti Mahathir PM Malaysia, dan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat. Artinya itu semangat lagi untuk Prabowo tampil," ujar Andriadi kepada VOI, Selasa, 11 Mei.

Menurut dia, tidak ada salahnya apabila Prabowo maju kembali sebagai capres untuk keempat kalinya. Akan tetapi, ketua umum Partai Gerindra itu jangan sampai salah memilih wakil untuk mendampinginya maju Pilpres 2024.

"Kalau salah pilih wakil, bisa kalah lagi," tegas Andriadi.

Direktur Eksekutif Nusantara Institute PolCom SRC itu menilai, Prabowo cocok disandingkan dengan para gubernur yang namanya kini muncul sebagai calon potensial capres. Seperti, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, atau Ridwan Kamil.

"Kalau saya sih Prabowo cocoknya dengan gubernur itu. Kalau tidak Anies ya Ridwan Kamil, Ganjar," katanya.

Prabowo, sambung Andriadi, harus betul-betul selektif memilih wakilnya di Pilpres 2024 jika ingin menang. "Jadi prabowo hati-hati kalau masih ikut dalam pilpres 2024 terutama memilih wakil," katanya.

Peluang besar Prabowo untuk menang jika ia dapat merayu Anies Baswedan menjadi pendampingnya. Namun, akan kalah telah jika Prabowo berpasangan dengan Puan Maharani.

"Kalau Prabowo-Anies, pasangan ideal dan proyeksi akan menang telak bila berhadapan dengan kandidat manapun. Namun, kombinasi Pro-Anies sulit terjadi. Anies sangat berhitung dalam menerima jika ditawarkan Prabowo sebagai Cawapres, karena 2024 adalah momentum tepat Anies for Presiden RI," kata Andriadi.