JAKARTA - Serangan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua, pekan laku, kembali menelan korban jiwa. Aksi kekerasan tersebut menyebabkan sejumlah warga sipil tewas dan memicu ketakutan di tengah masyarakat. Kejadian ini menambah panjang daftar kekerasan yang dilakukan KKB dan semakin menegaskan perlunya penanganan serius dari pemerintah.
Menanggapi insiden tersebut, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin, mendesak aparat keamanan untuk segera mengusut tuntas dan menindak tegas para pelaku. Ia menekankan bahwa proses hukum harus menjadi prioritas utama agar para pelaku dapat dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum yang berlaku.
“Ini bukan hanya soal keamanan, tapi soal nyawa manusia. Aparat harus segera bertindak, mencari tahu siapa pelakunya, dan memproses mereka secara hukum. Proses hukum harus diutamakan agar ada keadilan dan efek jera,” tegas Nurul Arifin yang juga menjabat sebagai Ketua Media Penggalangan Opini (MPO) DPP Partai Golkar.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Nurul menegaskan pentingnya konsolidasi lintas sektor antara TNI, Polri, dan aparat keamanan lainnya untuk mencegah kekerasan serupa terjadi di kemudian hari. Namun ia menekankan bahwa pendekatan yang digunakan harus tetap mengedepankan prinsip hak asasi manusia dan tidak dilakukan secara represif.
“Konsolidasi antar aparat keamanan mutlak diperlukan, namun pendekatannya jangan sampai represif. Pendekatan yang humanis dan dialogis lebih efektif untuk membangun kepercayaan masyarakat, sekaligus meredam potensi kekerasan,” ujarnya.
Nurul menambahkan bahwa negara tidak boleh kalah oleh kelompok-kelompok bersenjata yang terus meneror masyarakat. Ia juga mendorong evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan dan perlindungan warga sipil di Papua.
Menurutnya, kerja sama antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam menghentikan aksi-aksi kekerasan KKB dan menciptakan stabilitas yang berkelanjutan di wilayah Papua.