JAKARTA - Wakil Presiden AS JD Vance menuduh Denmark tidak melakukan pekerjaan yang baik dalam menjaga keamanan Greenland. Vance menekankan Amerika Serikat akan lebih melindungi wilayah semi-otonom Denmark yang ingin diambil alih oleh Presiden Donald Trump.
Selama kunjungan ke pangkalan militer AS di Pituffik di utara pulau Arktik, Vance mengatakan AS tidak memiliki rencana segera untuk memperluas kehadiran militernya di darat tetapi akan berinvestasi dalam sumber daya termasuk kapal angkatan laut tambahan.
Ia berjanji akan menghormati kedaulatan Greenland tetapi juga mengisyaratkan wilayah itu akan merasakan manfaat dari bermitra dengan AS, dalam pernyataan yang disebut tidak adil oleh perdana menteri Denmark.
"Denmark tidak mengimbangi dan mencurahkan sumber daya yang diperlukan untuk menjaga pangkalan ini, menjaga pasukan kita, dan menurut pandangan saya, menjaga agar rakyat Greenland aman dari banyak serangan yang sangat agresif dari Rusia, China, dan negara-negara lain," kata Vance dilansir Reuters, Sabtu, 29 Maret.
Wapres AS tidak memberikan perincian tentang dugaan serangan tersebut.
Trump sering mengatakan Amerika Serikat memiliki keharusan keamanan untuk memperoleh pulau itu, yang telah dikuasai oleh Denmark sejak 1721.
Serangan tajam Vance terhadap Denmark - sekutu lama AS dan anggota NATO - memberikan contoh lain tentang rendahnya perhatian yang diberikan pemerintahan Trump terhadap aliansi tradisional AS.
Di Greenland pada Jumat, Vance mengatakan Rusia, China, dan negara-negara lain memiliki "minat yang luar biasa" pada jalur Arktik, rute angkatan laut, dan mineral di wilayah tersebut.
Vance mengatakan AS akan menginvestasikan lebih banyak sumber daya, termasuk kapal angkatan laut dan kapal pemecah es militer yang akan memiliki kehadiran yang lebih besar di negara tersebut.
BACA JUGA:
Ketika penduduk Greenland menyatakan kekhawatiran tentang kunjungan tersebut, Vance berjanji penduduk Greenland akan memiliki "penentuan nasib sendiri" dan AS akan menghormati kedaulatannya.
"Saya pikir mereka pada akhirnya akan bermitra dengan Amerika Serikat," kata Vance.
"Kita dapat membuat mereka jauh lebih aman. Kita dapat melakukan lebih banyak perlindungan, dan saya pikir mereka juga akan jauh lebih baik secara ekonomi,” imbuh Wapres AS.
Pernyataannya disampaikan hanya beberapa jam setelah koalisi pemerintah baru yang bertujuan untuk menjaga hubungan dengan Denmark untuk saat ini dipresentasikan di ibu kota, Nuuk.
Perdana menteri baru Greenland, Jens-Frederik Nielsen, mengatakan kunjungan AS menandakan "kurangnya rasa hormat”.
Sementara para pemimpin Denmark menyatakan komitmen mereka terhadap Greenland.
"Selama bertahun-tahun kami telah berdiri berdampingan dengan Amerika dalam situasi yang sangat sulit. Oleh karena itu, deskripsi wakil presiden tentang Denmark tidak adil," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen.