Bagikan:

JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengerahkan seluruh upaya untuk membantu Myanmar atas musibah gempa bumi bermagnitudo 7,7 pada Jumat, 28 Maret. Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, sebagaimana diberitakan ANTARA, Sabtu dini hari, 29 Maret.

“Pemerintah Myanmar telah meminta dukungan internasional, dan tim kami di Myanmar sudah menghubungi untuk mengerahkan sepenuhnya sumber daya kami di wilayah tersebut guna mendukung rakyat Myanmar,” ujar Guterres, dikutip dari ANTARA.

Guterres memastikan bahwa PBB memiliki tim di lapangan guna membantu penanganan pascagempa.

Gempa bumi itu menewaskan sedikitnya 144 korban dan melukai lebih dari 700 orang, menurut otoritas Myanmar.

Getaran gempa juga dirasakan di sejumlah negara tetangga, seperti Thailand dan China.

Junta, yang mengambil alih pemerintahan sipil di Myanmar pada 2021, telah mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan atas bencana tersebut.

Sebelumnya,jumlah korban tewas akibat gempa bumi di Myanmar, Jumat, bertambah jadi 144 sementara sedikitnya 732 orang terluka, kata pemimpin junta Min Aung Hlaing.

“Peningkatan jumlah kematian dan jumlah korban luka diperkirakan masih akan terjadi. Bangunan-bangun runtuh di banyak tempat, jadi kami masih melakukan operasi penyelamatan di gedung-gedung ini,” kata Min Aung Hlaing dalam pidatonya kepada rakyat Myanmar.

Myanmar akan berterima kasih atas bantuan dari negara mana pun menyusul dampak gempa ini, katanya menambahkan.

Gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Myanmar bagian tengah pada Jumat. Getaran gempa juga terasa hingga ke negara tetangga Thailand dan China.

Junta, yang mengambil alih pemerintahan sipil di Myanmar pada 2021, telah mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan atas bencana tersebut.

Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), terjadi gempa susulan berkekuatan 6,4 magnitudo setelah 12 menit gempa pertama.

Gempa itu terjadi pada kedalaman sekitar 10 kilometer, dengan guncangan kuat di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Saksi mata melihat beberapa bangunan runtuh di Mandalay, sementara sebuah masjid di wilayah tengah negara itu, Bago, runtuh sebagian dan menewaskan belasan korban.