JAKARTA - Diplomat tertinggi Vatikan pada Hari Kamis mengkritik rencana Presiden Amerika Serikat untuk memindahkan secara permanen penduduk Jalur Gaza dan mengambil alih wilayah kantong Palestina itu.
Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin mengatakan warga Palestina harus diizinkan untuk tetap berada di wilayah mereka.
"Tidak ada deportasi, dan ini adalah salah satu poin mendasar," katanya pada sebuah acara di Roma pada Kamis malam, melansir Reuters 14 Februari.
"Siapa pun yang lahir dan tinggal di Gaza harus tetap berada di tanah mereka," tegasnya menurut kantor berita resmi Vatikan.
Kardinal Parolin menegaskan kembali seruan lama Vatikan mengenai solusi dua negara guna menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Dunia Arab telah menyuarakan kemarahan, dan negara-negara Eropa sangat khawatir, atas usulan Trump agar warga Palestina dipindahkan dari Gaza secara permanen agar dapat dikembangkan sebagai properti resor tepi laut di bawah kendali Negeri Paman Sam.
Pernyataan Kardonal Parolin muncul dua hari setelah Paus Fransiskus juga mengkritik tajam Pemerintahan Presiden Trump, dengan mengeluarkan surat terbuka yang tidak biasa untuk menegur tindakan keras baru-baru ini terhadap imigran yang tinggal di AS.
BACA JUGA:
Paus Fransiskus, yang bulan lalu menyebut rencana Presiden Trump untuk mendeportasi jutaan migran sebagai "aib", mengatakan adalah salah untuk berasumsi semua imigran tidak berdokumen adalah penjahat.
"Apa yang dibangun atas dasar kekerasan, dan bukan atas kebenaran tentang martabat yang sama dari setiap manusia, dimulai dengan buruk dan akan berakhir dengan buruk," katanya dalam surat terbuka tersebut.