JAKARTA - Dua orang nelayan korban perahu terbalik akibat gelombang tinggi berhasil diselamatkan anggota TNI AL KRI Silas Papare (KRI SRE-386) yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut Komando Armada I (Guspurla Koarmada I).
Anggota TNI berhasil menyelamatkan kedua nelayan tersebut dari ganasnya gelombang laut di Perairan Barat Pulau Pangkil, Selat Riau.
Aksi heroik ini bermula dari laporan darurat tentang dua nelayan yang terjatuh ke laut karena cuaca buruk.
Komandan KRI SRE-386, Letkol Laut (P) Hermes R. Simanjuntak, segera mengerahkan tim penyelamat menuju lokasi sejauh 4,7 mil laut dari titik lego jangkar di Utara Pulau Karas Besar.
Korban pertama, Jamru (39), dan korban kedua, Muhammad Amin (60) merupakan warga Pulau Mubut Laut.
Letkol Laut (P) Hermes R. Simanjuntak mengatakan, menurut keterangan korban, perahu yang mereka tumpangi terbalik akibat gelombang tinggi saat sedang mencari ikan di Perairan Barat Pulau Pangkil.
BACA JUGA:
"Berkat kesigapan personel KRI SRE-386 bersama unsur lainnya, kedua nelayan asal Pulau Mubut Laut tersebut berhasil diselamatkan," kata Hermes R. Simanjuntak dalam keterangannya, Selasa, 14 Januari.
Kedua korban kemudian dibawa ke Dermaga Koarmada I Tanjung Uban dan diserahkan kepada pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan, seluruh satuan TNI AL harus selalu siap merespons situasi darurat demi membantu masyarakat.
Muhammad Ali memberikan pesan penting kepada seluruh satuan TNI AL, dalam kondisi darurat yang dibutuhkan masyarakat, TNI AL harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar sebagai bentuk peran dan pengabdiannya.