Jadi Putra Mahkota, Pengamat: Kaesang Punya Peluang Politik Besar Meski Hari Ini 'Ketawa-ketawa'
Kaesang Pangarep/Instagram

Bagikan:

JAKARTA - Nama putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep tiba-tiba muncul sebagai calon potensial pemimpin milenial. Kaesang dinilai memiliki peluang besar mengikuti jejak sang kakak Gibran Rakabuming yang kini menjabat walikota Solo bahkan ayahnya, Presiden Joko Widodo.

Pandangan ini dilontarkan pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Andriadi Achmad saat menanggapi isu proyeksi Gibran Rakabuming sebagai capres 2024. 

Menurut Andriadi, hal yang wajar apabila Gibran maupun Kaesang mencalonkan diri sebagai capres di pemilu mendatang.

"Wajar ya dia anak presiden, kemudian sudah ada pijakan-pijakan (sebagai kepala daerah.red). Prospeknya besar. Jangankan Gibran, Kaesang pun yang hari ini ketawa-ketawa kayak gitu, dia juga punya peluang politik besar karena dia putra mahkota," ujar Andriadi kepada VOI, Kamis 8 April.

Direktur Eksekutif Political Communication Studies and Research Centre (PolCom SRC) itu lantas membandingkan dengan rekam jejak Megawati di dunia politik. Dimana dulu, ketum PDIP itu aktif mengikuti kegiatan ayahnya, Soekarno di Istana. Beberapa tahun kemudian justru Mega menjadi presiden ke-5 RI.

"Kalau dulu Megawati itu siapa? Dia cuma tukang nari-nari di istana (tempat ayahnya bekerja). Artinya, beberapa tahun dia berpolitik dan belajar terus akhirnya jadi wakil presiden lalu presiden," jelas Andriadi.

 

Demikian juga Kaesang, kata dia, pemilik klub sepakbola Persis Solo itu juga berpotensi menjadi kepala daerah bahkan presiden. Meskipun Kaesang kerap diperbincangkan lantaran ulahnya yang memancing kelucuan.

"Ya politik ini enggak harus belajar di bangku kuliah, tapi di lapangan bisa berpolitik" tandas Andriadi.

Diketahui, Kaesang Pangarep merupakan pemilik baru Persis Solo. Kaesang menceritakan apa yang melatarbelakanginya hingga memutuskan untuk mengakuisisi Persis Solo.

Saat ditanya tujuannya mengakuisisi Persis Solo, Kaesang melontarkan ingin menjadi pimpinan PSSI.

"Saya bingung ini mau jawab dengan bercanda atau serius. Kalau bercanda, mungkin saya ingin jadi suksesornya Ketum (PSSI)," katanya, Rabu 7 April.