Stok Vaksin COVID-19 Habis, Plt Gubernur Sulsel Kirim Surat ke Kemenkes
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaeman. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Plt Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaeman telah bersurat ke Kementerian Kesehatan untuk pengadaan vaksin tahap dua karena stok vaksin di Gudang Dinas Kesehatan Sulsel telah habis.

"Kami sudah bersurat ke Kementerian Kesehatan untuk penambahan stok, justru kita menyelesaikan lebih cepat dari target perkiraan sebelumnya," katanya melalui keterangan resminya di Makassar, Selasa.

Pemerintah pusat rencananya akan melakukan pengiriman vaksin COVID-19 Biofarma sebanyak 18.880 vial atau 9,6 koli.

Andi Sudirman Sulaiman menegaskan bahwa vaksinasi di Sulsel tidak dilakukan penundaan melainkan masih menunggu vaksin tahap kedua dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Andi Sudirman mengaku bahwa Pemprov Sulsel telah menjalankan arahan dari pemerintah pusat untuk melakukan vaksinasi pada tahap awal secepat mungkin.

Vaksinasi telah dilakukan kepada tenaga kesehatan maupun ASN lingkup Pemprov Sulawesi Selatan dan pemerintah kabupaten-kota di Sulsel.

"Bukan disetop, justru kita ini tahap terakhir untuk tahap kedua, malahan kita sudah menghabiskan stok yang ada, tinggal lanjutkan vaksinasi tahap kedua," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulsel dr Nurul AR mengemukakan kosongnya stok vaksin, karena adanya penundaan pengiriman vaksin jenis sinovac dari Kemenkes yang sebelumnya dijadwalkan tiba Senin, 5 April tetapi batal datang.

“Info terkini vaksin sudah siap dikirim hari ini atau paling lambat besok, jadi kemungkinan pekan ini sudah ada di Sulsel,” katanya.

Vaksinasi akan kembali dilakukan sampai stok vaksin dari Biofarma tiba.

Data Dinkes Sulsel pada 5 April 2021 menunjukkan vaksinasi petugas publik yang sementara berlangsung telah mencapai 31,88 persen dari total target 694.477 orang atau sebanyak 221.365 orang telah menerima vaksin dosis I. Namun penerima dosis II baru 8,55 persen.

Selain itu, total sasaran lansia sebanyak 753.303 orang, baru berhasil divaksin dosis I yakni 15.479 orang (2,05 persen), sedangkan vaksinasi dosis II di angka 0,21 persen atau 1.559 orang.