BMKG Ingatkan Potensi Puting Beliung-Hujan Es Masa Pancaroba April-Mei
ILUSTRASI/ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat, puting beliung, dan potensi hujan es. Kondisi ini diprakirakan terjadi di masa pancaroba pada April-Mei.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan meski awal musim kemarau Indonesia dimulai pada April, tidak tertutup kemungkinan masih terjadi hujan. Kondisi ini bisa terjadi karena dinamika atmosfer Indonesia yang unik.

"Bulan April hingga Mei merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Oleh karena itu diimbau agar perlu diwaspadai potensi hujan lebat dengan durasi singkat angin kencang, puting beliung, dan potensi hujan es yang biasa terjadi pada periode itu," kata Dwikorita dikutip Antara, Kamis, 25 Maret

Rita, panggilan akrab Dwikorita, mengatakan masyarakat, khususnya pada pemerintah daerah, agar mewaspadai potensi bencana banjir pada daerah dengan peluang hujan 10 harian lebih dari 100 milimeter.

"Terutama di Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara, sebagian Papua dan Papua Barat, perlu diwaspadai, meski musim kemarau, tetapi berpotensi banjir," sebut Rita.

Sebelumnya, BMKG memprediksi awal kemarau di sebagian provinsi di Indonesia dimulai pada April 2021.

"Musim kemarau akan dimulai secara bertahap mulai April hingga Juli nanti," ujar Rita.

Rita menjelaskan musim kemarau 2021 diprediksi terjadi secara bertahap mulai April 2021 untuk wilayah Nusa Tenggara dan Bali. Kemudian wilayah Jawa, sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei hingga Juni 2021.

Dari total 342 zona musim (Zom) di Indonesia, sebanyak 22,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2021, yaitu beberapa zona musim di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa.

Kemudian sebanyak 30,4 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2021, meliputi sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, Jawa, Sumatera, sebagian Sulawesi, dan sebagian Papua.

Sementara itu, sebanyak 27,5 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2021, meliputi sebagian Sumatera, Jawa, sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan Papua.

Untuk puncak musim kemarau 2021 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada Agustus 2021.