Polisi Sebut Keluarga Sudah Mengetahui Penyakit Ustaz Maaher
Ustaz Maaher At Thuwailibi alias Soni Ernata (Foto: @ustadzmaheer_)

Bagikan:

SULAWESI SELATANMabes Polri menjelaskan jika sudah ada surat pernyataan dari keluarga Ustaz Maaher At-Thuwailibi alias Soni Eranata terkait penyakit yang membuat dirinya meninggal dunia.

"Yang menjadi catatan dari kami adalah penyakit yang diderita oleh saudara Soni Eranata itu diketahui oleh keluarga," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono kepada awak media, Rabu, 10 Februari.

Pihak keluarga Sudah Tahu Penyakit Ustaz Maaher

Brigjen Rusdi menyatakan adanya surat pernyataan tersebut berarti pihak keluarga sudah mengetahui Ustaz Maaher menderita suatu penyakit tertentu. Surat pernyataan tersebut sudah ditanda tangani oleh istri almarhum.

Surat pernyataan dari keluarga tersebut sekaligus menampik semua isu yang berkembang soal penyebab meninggalnya Ustaz Maaher. Banyak isu liar yang bermunculan, termasuk tudingan penyiksaan yang menjadi penyebab meninggalnya Ustaz Maaher.

"Tentunya dengan kejelasan ini menghilangkan kesimpang siuran penyebab dari pada meninggalnya saudara Soni Eranata," paparnya.

Sebelumnya, telah beredar informasi yang menuding penyebab kematian Ustaz Maaher lantaran disiksa di rumah tahanan Polri hingga mengalami sakit kulit parah. Maaher lalu dilarikan ke Rumah Sakit Polri namun kemudian dipulangkan kembali ke rumah tahanan meski kondisinya belum sembuh.

Informasi tersebut diunggah Ade Armando melalui akun twitter @Adearmando1, pada Senin, 8 Februari. Ade memberikan tautan akun yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut yaitu Pribumi Bangkit.

Dosen Komunikasi Universitas Indonesia (UI) tersebut menyebut jika informasi yang diunggah akun Pribumi Bangkit tersebut adalah fitnah.

"Saya justru dapat kabar bahwa dia meninggal akibat penyakit yang belum bisa saya sebut namanya karena bila ternyata benar akan menjatuhkan nama Maher. Perlu buka-bukaan?" cuit Ade Armando.

Selain viral penyakit Ustaz Maaher, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!