Putin Harap Uni Afrika Jadi Anggota G20 pada KTT India
FOTO Pavel Bednyakov, RIA Novosti via kremlin.ru

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya berharap Uni Afrika (AU) dapat menjadi anggota G20 pada awal September selama KTT organisasi tersebut di India.

Putin mengatakan Rusia adalah salah satu negara pertama yang menanggapi secara positif inisiatif tahun lalu yang diajukan oleh Presiden Senegal untuk memberikan Uni Afrika keanggotaan penuh dalam G20.

"Kami berharap keputusan ini akan dibuat paling cepat pada September selama KTT G20 di New Delhi,” kata Putin dalam pertemuan dengan Ketua AU Azali Assoumani dan Ketua Komisi AU Moussa Faki Mahamat di St. Petersburg dilansir ANTARA dari Anadolu, Kamis, 27 Juli.

G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 20 negara dengan perekonomian besar di dunia. G20 terdiri atas 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

Anggota G20 meliputi Afrika Selatan, AS, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Prancis, China, Turki, dan Uni Eropa.

Putin mengatakan Rusia memandang AU sebagai organisasi regional yang memelopori pembentukan struktur keamanan Afrika dan mempersiapkan langkah-langkah agar benua itu masuk ke “dalam sistem ekonomi global.”

Dia menegaskan negaranya siap melakukan segala upaya untuk membantu memperkuat kedaulatan negara-negara Afrika, dan menjadikan Afrika sebagai salah satu mitra utama dalam sistem baru tatanan dunia multipolar, saat kekuatan dunia terbagi ke banyak aktor yang saling bersaing demi kepentingan pribadi.

Putin dan para pemimpin negara-negara Afrika akan menggelar KTT Rusia-Afrika di St. Petersburg pada 27-28 Juli. Isu terkait dunia yang multipolar diperkirakan akan turut dibahas dalam pertemuan dua hari itu.

“Kami juga akan membahas solusi-solusi praktis terkait membangun kerja sama perdagangan dan ekonomi, memastikan ketahanan pangan dan energi, serta mengembangkan sistem layanan kesehatan nasional,” kata Putin.

Putin menerangkan volume perdagangan internasional antara Rusia dan Afrika pada 2022 mencapai sekitar 18 miliar dolar AS kendati dipengaruhi sanksi Barat dan pandemi COVID-19.

Disebutkan, perputaran perdagangan pada paruh pertama tahun ini meningkat hampir 35 persen.

Menjelang KTT Rusia-Afrika, Putin juga mengadakan pertemuan terpisah pada Rabu (26/7) dengan timpalannya dari Mesir Abdel Fattah el-Sisi, serta Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, dan Kepala Bank Pembangunan Baru Dilma Rousseff.