Rusia Serang Kyiv, Presiden Zelensky Sebut Ukraina Hancurkan Tentara Moskow di Timur dan Selatan
Komandan pasukan darat Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi (kiri) bersama Panglima Militer Jenderal Valerii Zaluzhnyi. (Wikimedia Commons/Commander in Chief of the Armed Forces of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia pada Selasa menyerang sasaran militer dan infrastruktur di ibu kota Ukraina, Kyiv, dan di seluruh bagian lain negara itu, termasuk wilayah barat yang jauh dari garis depan, kata pejabat Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya menyerang dan menghancurkan delapan gudang amunisi di seluruh Ukraina dalam 24 jam sebelumnya, menangkis serangan udara Kyiv di tiga wilayah.

Dikatakan, pasukan Ukraina telah mencoba menyerang kota timur Donetsk yang dikuasai Rusia dan wilayah selatan Zaporizhzhia, tetapi berhasil dipukul mundur.

Di sisi lain, Presiden Volodymyr Zelensky memuji pertahanan udara Ukraina karena menjatuhkan lebih dari 30 drone dan dengan tegas mengatakan bahwa pasukan Ukraina menghancurkan pasukan Rusia di dua teater utama konflik, timur dan selatan.

Kantor Presiden Zelensky mengatakan, drone menyerang wilayah Kyiv dalam beberapa gelombang selama lebih dari empat jam.

Sementara, komandan pasukan darat dan wakil menteri pertahanan melaporkan keberhasilan dengan serangan balasan di kedua wilayah tersebut.

Juga pada Hari Selasa, pasukan Ukraina menyerang kota Nova Kakhovka yang dikuasai Rusia di wilayah Kherson selatan dengan drone, menewaskan seorang wanita dan melukai empat warga sipil, kata pihak berwenang setempat yang ditunjuk Rusia.

Serangan Rusia terjadi karena perhatian difokuskan pada tindakan Ukraina terhadap posisi pertahanan Rusia di selatan dan timur, tahap awal serangan balasan yang berusaha memukul mundur pasukan Presiden Vladimir Putin kembali dari wilayah yang direbut sejak invasi Ukraina pada Februari 2022.

Kyiv mengatakan telah merebut kembali 113 km persegi (44 mil persegi) wilayah dan delapan permukiman dari pasukan Rusia. Tetapi, serangan terbaru menunjukkan bahwa Rusia mampu berperang di luar garis depan.

Dalam pidato video malamnya, Presiden Zelensky mengatakan pasukan Ukraina "di selatan dan timur secara aktif menghancurkan musuh, secara fisik membersihkan Ukraina.

"Pertahanan melawan teror berarti menghancurkan teroris. Dan itu adalah jaminan bahwa negara jahat tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk membawa kejahatan ke Ukraina," tegas Presiden Zelensky, melansir Reuters 21 Juni.

Sementara itu, Jenderal Oleksandr Syrskyi, komandan pasukan darat Ukraina mengatakan di Telegram, pasukannya membuat kemajuan di sisi timur kota Bakhmut yang hancur, yang jatuh ke tangan tentara bayaran Rusia bulan lalu, setelah pertempuran berbulan-bulan.

Pasukan Ukraina, katanya, memukul mundur serangan Rusia yang semakin intens di dekat Kupiansk di timur laut.

Sedangkan Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan, pasukan Ukraina di selatan "secara bertahap, dalam langkah-langkah kecil, tetapi dengan sangat percaya diri, membuat kemajuan. Kami bahkan dapat menggunakan kiasan bahwa kami mengukir setiap meter tanah dari musuh."

Di sisi lain, Kantor Presiden Zelensky mengatakan, beberapa bangunan komersial dan administrasi serta beberapa rumah pribadi rusak akibat serangan pesawat tak berawak Rusia di wilayah Kyiv. Tidak disebutkan adanya korban dalam serangan udara semalam.

Sebuah "fasilitas yang sangat penting" dihantam di Lviv, jauh dari garis depan dan sekitar 70 km (43 mil) dari perbatasan dengan Polandia, kata gubernur daerah Maksym Kozytskiy, tanpa memberikan perincian.

Adapun Kementerian Energi mengatakan puing-puing dari drone yang jatuh merusak kabel listrik di wilayah Kyiv dan juga di wilayah Mykolaiv di selatan, memutus aliran listrik untuk ratusan penduduk.

Sementara itu, Angkatan udara mengatakan pertahanan udara Ukraina telah beraksi, sebagian besar di wilayah Kyiv, di mana lebih dari dua lusin drone Shahed buatan Iran dihancurkan.

Angkatan udara mengatakan Rusia juga menargetkan infrastruktur di kota tenggara Zaporizhzhia dengan rudal Iskander dan S-300. Militer Ukraina mengatakan, Rusia telah menembakkan tujuh rudal ke Zaporizhzhia.