Wali Kota Surabaya: Jangan Kaget Kalau Setiap Bulan Ada Mutasi Pejabat
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat melantik 78 aparatur sipil negara (ASN) di Balai Kota Surabaya, Kamis (8/6/2023). ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya

Bagikan:

SURABAYA  - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengingatkan jajarannya agar tidak kaget kalau setiap bulan ada mutasi pejabat maupun staf di lingkungan pemerintahan kota setempat.

"Yang pensiun lebih dari 20 orang, bulan depan ada lagi lebih dari 10 orang. Itu pejabatnya saja belum staf. Jadi, jangan kaget kalau setiap bulan ada mutasi buat mengisi yang kosong," kata Eri Cahyadi saat melantik 78 aparatur sipil negara (ASN) di Balai Kota Surabaya, dilansir ANTARA, Kamis, 8 Juni.

Wali Kota Eri mengatakan rotasi dan mutasi jabatan merupakan hal yang biasa, salah satunya bertujuan untuk mengisi kekosongan jabatan, baik di tingkat kelurahan, kecamatan, bagian, maupun dinas.

"Ada beberapa (pejabat) yang kosong. Terkait sama camat, kasi kecamatan maupun lurah banyak yang pensiun sehingga kami harus mengisi itu. Jadi, kami melakukan rotasi ini untuk mengisi tempat-tempat yang kosong," kata Cak Eri, panggilan akrabnya.

Menurut dia, perputaran atau rotasi jabatan itu hal yang biasa. Pada intinya, kata dia, bagaimana para ASN tersebut bisa saling menguatkan satu sama lain. Selain itu, rotasi juga dilakukan kepada para ASN yang sudah menempati perangkat daerah (PD) lebih dari 5 atau 6 tahun.

"Jadi, kami pindah ke tempat yang baru. Walaupun sama-sama lurahnya, harus pindah. Sudah lebih dari 5 atau 6 tahun harus pindah," ujarnya.

Untuk para ASN yang baru saja dilantik, Cak Eri juga berpesan kepada mereka agar bisa menunjukkan perubahan-perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, kata dia, para ASN juga diminta harus bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat.

"Terakhir mereka 'kan ada kontrak kinerja dengan saya. Kontrak kinerja itu bukan kontrak kinerja yang tidak bisa dinilai, melainkan langsung, misal penurunan kemiskinan sekian, stunting sekian. Nanti di situlah akan dilihat evaluasi dalam 6 bulan dan 1 tahun ke depan," katanya.

Apabila dari hasil evaluasi kinerja ASN dapat mencapai target kontrak kinerja, kata dia, pejabat tersebut bisa berlanjut. Meski demikian, jika pejabat itu tidak mampu mencapai kontrak kinerja, bisa digeser dengan yang lain.

"Ketika (ASN) bisa mempertahankan itu (kinerja), mereka bisa terus. Kalau tidak, ya, bisa digeser lagi," ujarnya.

Menurut dia, banyak pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya yang sudah memasuki masa pensiun. Untuk memenuhi kekosongan tersebut, pemkot melakukan rotasi dan mutasi jabatan.

Untuk itu, Cak Eri menegaskan kembali rotasi mutasi dan pelantikan ini harus dilakukan, terlebih pihaknya juga sudah membuka pelayanan masyarakat di balai RW.

"Kalau tidak, pelayanan akan terhenti karena 'kan saya sudah melakukan pelayanan di balai RW. Kalau ini kosong, pelayanan balai RW tidak bisa jalan.

Selain itu, kata dia, Pemkot Surabaya sudah menyampaikan kebutuhan ASN kepada pemerintah pusat, baik itu untuk kebutuhan pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

"Itu 'kan biasanya ada kuota untuk ASN PNS dan PPPK. Nanti kami lihat dari pemerintah pusat seperti apa," ucapnya.