Panglima TNI Perintahkan Prajurit Bantu Korban Bencana di Sulbar dan Kalsel, KRI-Hercules Dikerahkan
Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memerintahkan prajurit TNI untuk membantu korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Tak hanya prajurit yang diterjunkan, tapi alat utama sistem senjata (alutsista) JUGA dikerahkan menuju lokasi bencana untuk membantu masyarakat korban bencana alam gempa bumi di Sulbar dan banjir di Kalsel.

"Sudah kami berangkat-kan pasukan dari Makassar, dengan menggunakan pesawat Boeing dan Hercules," kata Panglima TNI Marsekal Hadi dikutip Antara, Jumat, 15 Januari malam.

Hadi mengatakan TNI Angkatan Udara memberangkatkan pesawat Boeing 737 dari Skuadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin menuju ke lokasi gempa.

Pasukan gabungan dan pasukan TNI AU, telah dikerahkan menuju ke lokasi bencana untuk membantu masyarakat korban gempa bumi dengan magnitudo (M) 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat, 15 Januari.

Tindakan tersebut dilakukan guna memastikan situasi dan kondisi daerah yang terdampak bencana alam hingga mengalami kerusakan dan korban jiwa tidak memakan kerugian yang lebih besar.

Selain itu TNI AU juga menyiagakan pesawat Hercules C-130 dari Skuadron Udara 33 Hasanuddin, Skuadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat CN 295 dari Skuadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, dan satu pesawat Helikopter Super Puma NAS-332 dari Skuadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja.

TNI juga telah memberangkatkan dua satuan setingkat Kompi (SSK) dari Batalyon Infanteri (Yonif) 721/Makassar dan Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 8 dari Kodam XIV/Hasanudin. 

Sedangkan peralatan yang sudah dikirim di antaranya, tenda lapangan sebagai Posko kesehatan, dapur lapangan, tenda pengungsi, genset, alat perhubungan, repeater, alat berat ekskavator dan mobil tangki air serta 1500 paket sembako.

Alutsista TNI yang tercatat ikut diterjunkan antara lain kapal rumah sakit apung KRI dr. Soeharso 990 dan KRI Teluk Ende 517, Cassa NC 212-200 dan Aviocar U-6207 berada di Mamuju, 1 pesawat Boeing 737 dari Skuadron Udara 5 Lanud Hasanuddin, 2 pesawat Hercules C-130 dari Skuadron Udara 33 Lanud Hasanuddin dan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma

Kemudian 1 pesawat CN 295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma serta 1 Helikopter Super Puma Nas-332 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sandjaja.

Selain Alutsista, TNI AL juga telah menyiapkan Batalyon Kesehatan (Yonkes) 1 dan 2 Marinir, Batalyon Zeni 1 Marinir yang akan memmbantu membersihkan daerah terdampak gempa untuk rehabilitasi dan rekonstruksi, Lantamal VI Makassar sejumlah 97 personel untuk mendukung kegiatan pencarian dan penyelamatan (SAR) dan kesehatan.

Ada juga ratusan ton logistik berupa beras, mi instan, air mineral, biskuit karton, sarden, telur, biskuit kabin, ransum, gula pasir, handuk, alat mandi, tempat tidur portabel velbed, tenda lapangan, genset, sepeda motor trail, bensin, tempat makan, alat kesehatan dan obat-obatan serta alat komunikasi.

Sementara untuk banjir di Martapura, Kalimantan Selatan, selain menerjunkan prajurit dan menyalurkan segenap bantuan, Panglima TNI juga menerjunkan 35 perahu karet.

Bantuan terhadap bencana tersebut merupakan bentuk kepedulian TNI dalam misi kemanusiaan dan juga merupakan bagian dari tugas pokok TNI sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia Pasal 7 Ayat 2, di antaranya melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).