Tanggapi Syarat PDIP Gabung Koalisi Besar Asal RI 1, Gerindra: Semua Harus Dibicarakan Bersama
Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (Nailin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi kabar Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri setuju dengan wacana pembentukan koalisi besar asalkan kadernya menjadi calon presiden (capres) atau RI 1.

Menurut Dasco, apa pun terkait koalisi besar maka semua hal harus didiskusikan bersama oleh partai politik yang tergabung.

"Jadi begini, apa pun yang disampaikan mengenai koalisi besar tentunya semua harus dibicarakan bersama-sama, baru kemudian ini menjadi suatu koalisi besar yang benar-benar menjadi koalisi dari partai-partai yang ada," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 April.

Oleh karena itu, Wakil Ketua DPR itu belum mau membicarakan soal capres dan cawapres dari koalisi besar. Sebab kata Dasco, itu menjadi kewenangan dari masing-masing parpol.

"Saya tidak mau tanggapi siapa capres dan cawapres, karena itu adalah kewenangan partai partai ini untuk membicarakan pada saat mereka bertemu," katanya.

Dasco menilai, silaturahmi lima ketua umum parpol di kantor PAN akhir pekan lalu baru pertemuan awal. Untuk itu, dia menegaskan, masih terlalu dini untuk membicarakan paslon dari wacana pembentukan koalisi besar, termasuk mengusulkan Prabowo sebagai capres.

"Kalau kemarin kan itu pertemuan 5 partai baru pertemuan awal, saya pikir masih terlalu dini kita mau bicara soal capres, karena partai partai tentunya juga mempunyai aspirasi masing masing yang harus kita dengarkan," kata Dasco.

Dasco juga mengaku belum mengetahui soal rencana pertemuan lanjutan dari pertemuan lima parpol itu. Menurutnya, Gerindra masih menunggu perkembangan yang ada.

"Saya belum tahu, karena itu kemarin itu terjadi karena inisiasi dari PAN. Kita belum tahu lagi, nanti tunggu saja perkembangannya untuk pertemuan berikutnya," demikian Dasco.

Sebelumnya, PDIP mengaku setuju dengan rencana pembentukan Koalisi Besar gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun, PDIP mensyaratkan jatah capres jika nantinya jadi bergabung.

"Sama-sama terbuka bagi PDIP. Proses pemilu berjalan dengan lancar agendanya tidak diundur," kata Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko, Rabu, 5 April.

Budiman menilai, jika PDIP bergabung dengan Koalisi Besar, maka sudah sewajarnya kursi capres menjadi jatah PDI Perjuangan.

"Koalisi-koalisi, presiden dan wakil presiden saya kira apakah perlu dibicarakan karena memang tentu saja setiap partai pengen jadi RI 1, Gerindra mengajukan Pak Prabowo, Cak Imin dari PKB, Golkar Pak Airlangga. PDIP juga boleh dong mengajukan RI 1, meskipun yang menentukan Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri)" katanya.