PKB Bakal Hadiri Acara Silaturahmi PAN Minggu Ini, Singgung NasDem dan PKS Diundang Atau Tidak
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (Nailin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengkonfirmasi undangan Partai Amanat Nasional (PAN) yang akan menggelar pertemuan sekaligus silaturahmi bersama Presiden Joko Widodo dan para ketua umum parpol koalisi pendukung pemerintah. 

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan, Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin bakal menghadiri agenda pertemuan yang rencananya digelar di Kantor DPP PAN, Jakarta, pada Minggu, 2 April. 

"Sudah ada undangannya, Gus Muhaimin berencana hadir tapi belum tau ya. Besok tanggal 2, hari Minggu," ujar Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 31 Maret. 

Jazilul belum mengetahui topik obrolan yang akan dibahas pada pertemuan lusa. Namun yang pasti, kata dia, PKB berharap acara silaturahim yang bakal dihadiri partai-partai politik itu membawa kedamaian jelang Pemilu 2024. 

Jazilul juga mengapresiasi undangan PAN yang disebutnya sebagai partai yang lincah. Apalagi jika partai di luar pendukung pemerintah juga turut hadir. 

"PAN ini kan termasuk yang lincah, jadi kalau lincah mengundang begitu nanti dilihat kelincahannya apa, goalnya belum tau. Tapi yang jelas kita hormati PAN dan partai-partai yang memang ingin agar pemilu damai didasari semangat kebersamaan," kata Jazilul. 

"Jadi mengundang semua ketum partai. Enggak tau pak SP (Surya Paloh) diundang apa enggak, atau PKS. Kalau enggak diundang kan berarti belum kebersamaan," imbuhnya. 

Untuk diketahui, PAN akan menggelar pertemuan sekaligus silaturahmi bersama Presiden Joko Widodo dan para ketua umum parpol koalisi pendukung pemerintah seperti PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem serta PPP pada Minggu, 2 April. 

Dalam pamflet yang beredar, nampak gambar Ketum PAN Zulkifli Hasan dengan tulisan 'Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI'.

Waketum PAN Viva Yoga Mauladi mengungkapkan, agenda itu sekadar silaturahmi sambil ramah tamah bersama Jokowi dan parpol koalisi pendukung pemerintah.

"Ada pembicaraan biasa, sambil ramah-tamah, diskusi, dan dialog tentang masa depan bangsa," kata Viva.