Potensi Kebakaran Hutan, Pemkab OKU Sulsel Waspadai Musim Kemarau
Personel TNI yang tergabung dalam Tim Satgas Karhutla Kodim 0403 Ogan Komering Ulu memadamkan api yang meliputi lahan di Desa Gunung Batu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur. (ANTARA)

Bagikan:

BATURAJA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di Provinsi Sumatera Selatan (Sulsel) siaga menghadapi risiko bencana alam pada musim kemarau 2023, terutama ancaman kebakaran hutan dan lahan.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Gunalfi, mengutip peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai kemungkinan musim kemarau datang lebih awal di bagian wilayah Sumatera Selatan.

Ia mengatakan bahwa menurut informasi dari BMKG musim hujan berakhir pada Maret 2023 dan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau diprakirakan terjadi pada April 2023.

"Musim kemarau tahun 2023 diprediksi akan tiba lebih awal 10 sampai 30 hari dibandingkan dengan normal klimatologisnya," kata dia dikutip ANTARA, Senin 13 Maret.

Bagian wilayah Sumatera Selatan yang diprakirakan memasuki musim kemarau lebih awal, pada Dasarian II Mei 2023, meliputi Palembang, sebagian Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), OKU Timur, Muara Enim, Penukal Abab Lematang Ilir, Prabumulih bagian timur, serta Empat Lawang.

Wilayah Sumatera Selatan bagian barat dan pesisir timur diprakirakan memasuki musim kemarau pada Juni Dasarian I, termasuk sebagian Muara Enim, Lahat, Musi Rawas, Muratara, Muba, Banyuasin pesisir, OKU Timur, OKU, OKI, Pagaralam, dan OKU Selatan.

Gunalfi mengemukakan bahwa selama musim kemarau kebakaran hutan dan lahan berpotensi terjadi di daerah-daerah rawan, termasuk Kabupaten OKU.

Oleh karena itu, BPBD mengimbau warga menghindari kegiatan yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, seperti membuka lahan pertanian dengan cara membakar.

BPBD Kabupaten OKU sudah mengaktifkan kembali posko di kecamatan untuk meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadi kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau.

"Ada lebih dari 100 orang personel penanggulangan karhutla yang kami sebar di seluruh posko di 13 kecamatan di Kabupaten OKU agar peristiwa karhutla dapat ditanggulangi sedini mungkin," demikian Gunalfi.