Kini Kita Tahu Bagaimana Cara Menparekraf Sandiaga Uno Maksimalkan Penggunaan Sosmed
Sandiaga Uno (Foto via Twitter)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno melihat peluang dari fenomena yang terjadi di media sosial sebagai peluang memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sandiaga Uno memanfaatkan fenomena yang sedang trending untuk menyampaikan kebijakan dan informasi.

“Dengan gimmick yang tepat dan pesan yang akurat, saya yakin informasi yang kami sampaikan bisa diterima dengan baik kepada 55 persen populasi Gen-Z dan milenial di Indonesia,” kata Sandiaga Uno, lewat akun Twitternya, @sandiuno dilihat pada Senin 23 Januari.

“Dengan begitu, akan tercipta peluang usaha dalam ekosistem ekonomi digital dalam bentuk konten kreatif, menjamin terbukanya lapangan kerja seluas-luasnya,” imbuhnya.

Bisa dikatakan, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini memang aktif menggunakan media sosial, baik Twitter maupun Instagram. Sandiaga Uno sering mengunggah kegiatannya sebagai Menparekraf.

Dalam membuat konten, Sandiaga Uno mengaku membuat konsep bersama timnya. Dia memulainya mulai dari 0 hingga kini memiliki followers di Instagram sekitar 9 juta orang. Sedangkan di Twitter, Sandiaga terpantau memiliki sekitar 3,5 juta pengikut.

Lewat platform media sosial itulah Sandiaga Uno mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan yang dia usung bersama kementeriannya. Bersama timnya, Sandiaga menggunakan teknik tilik mahadata.

“Kalau kita datar-datar saja, hanya memberikan kebijakan secara teknokratis, 55 persen populasi kita gen Z dan milenial. Nggak nyampe,” ujar Sandiaga.

Mereka umumnya memanfaatkan waktu selama 8 jam untuk berselancar di internet, terutama di media sosial sekitar 3 jam lebih, Sandiaga Uno menciptakan konten yang bisa ditangkap audiens di waktu yang tepat dengan pesan akurat.

Sandiaga Uno melanjutkan, bahwa ekonomi digital berada di bawah naungan ekonomi kreatif. Karena itu, konten-konten kreatif menjadi bagian dari strategi untuk digitalisasi produk-produk UMKM.

“Banyak sekali yang menjadikan sebuah gimmick di awal tapi jadi buka usaha. Mencetak peluang, seperti Alif Cepmek dan Bonge. Mereka bisa mengangkat konten-konten creator lainnya dan memberikan dampak ekonomi yang bisa langsung dirasakan,” pungkasnya.