IHSG Dibuka Menguat setelah Vaksin Datang, Analis Rekomendasikan Saham Kimia Farma
Gedung Bursa Efek Indonesia. (Angga Nugraha/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin 7 Desember. IHSG dibuka menguat 0,96 persen atau 55,54 poin ke level 5.866,02.

Membuka perdagangan, 123 saham menguat, 10 saham melemah, dan 55 saham stagnan. Volume perdagangan pada pembukaan tercatat 181,88 juta lembar saham dengan nilai transaksi Rp181,70 miliar.

Pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan mengalami technical rebound atau pembalikan menuju penguatan menuju target resistance terdekat di level 5.870, setelah akhir pekan lalu ditutup melemah 0,21 persen ke posisi 5.810.

Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal, laju IHSG telah mengonfirmasi pola pergerakan yang terkonsolidasi menguji level resistance.

"Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak menguat terbatas, dengan support-resistance di level 5.757-5.870," ujar Lanjar dalam risetnya.

Lanjar mengatakan, adanya potensi pembalikan arah menguat pada laju IHSG awal pekan ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengoleksi saham PT Erajayaya Swasembada (ERAA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Namun, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, menyatakan pergerakan IHSG berpotensi melanjutkan proses penurunan yang dipengaruhi sentimen negatif terkait fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS maupun harga komoditas global.

Dia menambahkan, data cadangan devisa (cadev) yang akan diumumkan Bank Indonesia (BI) hari ini akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG , karena besaran cadev November 2020 diperkirakan relatif stabil. William menyebutkan, saat ini IHSG memiliki rentang support-resistance di level 5.711-5.852.

"Pola pergerakan IHSG terlihat masih berpeluang untuk mengalami konsolidasi, jika IHSG tidak dapat dipertahankan di atas level resistance terdekat, sedangkan fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang," papar William.

Dengan demikian, jelas dia, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa direspons investor dengan mengakumulasi pembelian saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Kimia Farma Tbk (KAEF), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).