Awan Gelap di Polewali Mandar, Murni Wati yang Hilang Terseret Banjir Ditemukan Tak Bernyawa
Foto via Antara

Bagikan:

JAKARTA - Tim SAR gabungan berhasil menemukan warga hilang akibat terseret banjir di Desa Kalimbua, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.

"Warga yang dilaporkan hilang akibat terseret banjir di Desa Kalimbua, Kecamatan Tapango Kabupaten Polewali Mandar, hari ini ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata komandan Tim SAR setempat Asmar di Mamuju, Rabu 19 Oktober.

Warga terseret banjir bernama Murni Wati (44) tersebut ditemukan pada Rabu, sekitar pukul 08.00 Wita pada jarak 18 nautical mile (NM) dari lokasi korban dilaporkan hilang di Desa Kalimbua, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar.

Jenazah langsung dievakuasi tim SAR gabungan ke rumah pihak keluarga di Desa Kalimbua, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar.

"Kami melakukan pencarian selama lima hari, yakni mulai 15 Oktober 2022 dan hari ini, warga terseret banjir tersebut berhasil ditemukan untuk selanjutnya dievakuasi ke rumah keluarganya," ujar Asmar dilansir Antara.

Selain menelan korban jiwa, banjir dan tanah longsor yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, juga menyebabkan sejumlah rumah warga, rumah ibadah, sekolah dan fasilitas umum rusak.

Sebanyak tiga kecamatan terdampak bencana banjir dan tanah longsor, yaitu Tapango, Anreapi, dan Tutar.

Banjir dan tanah longsor terparah terjadi di Kecamatan Tapango, yakni di Desa Riso dilaporkan satu orang hilang terseret arus, dua rumah hanyut serta tujuh rumah rusak ringan.

Di Desa Kalimbua terdapat sembilan rumah yang rusak dan di Desa Kurraq terdapat empat rumah yang juga mengalami kerusakan.

Selain itu juga terdapat tiga jembatan penghubung antardesa yang mengalami kerusakan, beberapa hektare sawah milik warga rusak, satu rumah ibadah dan satu TK/PAUD juga mengalami kerusakan. Di kawasan tersebut, juga terdapat 20 titik longsor.

Di Kecamatan Anreapi tepatnya di Desa Pappandangan, terdapat satu rumah yang mengalami kerusakan, sedangkan di Kecamatan Tutar, tepatnya di Kelurahan Taramanu terdapat titik jalan penghubung antardua wilayah yang mengalami longsor dan menutup ruas jalan yang menyebabkan akses jalan dan listrik masyarakat terputus.