Debat Pilkada Tangsel: Ditanya Muhamad Tanaman Kelor, Putri Ma’ruf Amin Bilang Sehat Kantong-Sehat Tubuh
Para pasangan calon Pilkada Tangsel 2020 (Foto via Instagram rahayusaraswati)

Bagikan:

JAKARTA - Calon Wali Kota nomor urut 1 di Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) Muhamad bertanya soal tanaman kelor ke calon wali kota nomor urut 2 Siti Nurazizah pada debat Pilkada Tangsel. Azizah, putri Wapres Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya tanaman kelor terlebih di masa pandemi COVID-19.

“Saya akan menanyakan paslon dari nomor urut 2. Ibu sering menyampaikan budidaya kelor akan dikembangan, setahu saya di Tangsel sudah ada ikon adalah Anggrek, apa ke depan akan menggeser Anggrek atau bagaimana?” tanya Muhamad dalam debat Pilkada Tangsel yang disiarkan YouTube Kompas TV, Minggu, 22 November.

Azizah lantas menjelaskan budidaya tanaman kelor tak berarti menggeser anggrek. Justru kelor akan berdampak baik pada anggrek.

"Karena kelor itu daunnya kecil sehingga kalau dia tumbuh saya yakin akan menumbuh suburkan anggrek. Bahkan kelor ini ikon gerakan untuk merespons situasi pandemi COVID-19 seperti sekarang ini,” kata Azizah.

Azizah menyebut kelor tak hanya bernilai ekonomis tapi juga menyokong sisi kesehatan. 

“Karena kelor tanaman rakyat ternyata direkomendasi WHO dan bisa mengatasi persoalan pandemi COVID. Dia bisa meningkatkan gizi keluarga dan juga meningkatkan imun tubuh sehingga ini bisa menjadi solusi menangani pandemi COVID,” kata Azizah yang berpasangan dengan Ruhamaben di Pilkada Tangsel.

Sementara Ruhama menyebut varian kelor bisa dimanfaatkan UMKM terutama untuk produk makanan. Lewat pemanfaatan kelor diharapkan peningkatan ekonomi dari segi UMKM bisa terjadi. 

“Kelor bisa meningkatkan nilai ekonomi, sehat tidak hanya tubuhnya tapi juga sehat kantongnya,” kata Azizah menambahkan penjelasan Ruhamaben

Penjelasan Azizah direspons lagi oleh Muhamad. Menurut Muhamad, kelor memang berguna untuk kesehatan tubuh. Sedangkan calon wakil wali kota Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyebut budidaya kelor sekaligus menjadi bagian dari program ketahanan pangan. 

“Kita harus mengembangkan ketahanan pangan, melalui ketahanan pangan kami mau mengembangkan program 100 juta per RW per tahun. Itu untuk pemulihan ekonomi melalui bidang ketahanan pangan,” kata Sara.