Huntap Korban Gempa Palu Terendam Banjir, Pemkot Bakal Tertibkan Aliran Sungai yang Dialihkan untuk Pembangunan
Pemkot Palu meninjau kompleks hunian tetap (huntap) korban gempa Palu, terdampak banjir pada Minggu 31 Juli. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu)

Bagikan:

PALU - Sedikitnya 40 hunian tetap (huntap) korban gempa Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) di Kelurahan Tondo terdampak banjir. Banjir akibat hujan lebat dengan intensitas tinggi sejak Minggu 1 Juli.

"Ada alur alam yang menjadi perhatian kami dan penanganannya butuh waktu, di saat hujan airnya meluap ke kawasan huntap, saat ini kami lakukan pembersihan material lumpur di kawasan hunian tersebut," kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid saat meninjau banjir di huntap Tondo, dikutip dari Antara, Minggu 1 Juli.

Ia menjelaskan, banjir melanda kawasan tersebut tidak bertahan lama, karena posisi kemiringan sehingga air deras mengalir ke tempat lebih rendah.

Guna memberi rasa aman terhadap warga setempat, Pemkot Palu untuk sementara melakukan upaya penanggulangan dengan mengerahkan sejumlah instansi teknis terkait guna menghindari banjir susulan.

Sedangkan upaya jangka menengah dan jangka panjang, Pemkot Palu melakukan penertiban bangunan.

Keputusan itu berdasarkan peninjauan sumber banjir yang merendam huntap korban gempa Palu ditemukan ada aliran Sungai Vatu Tela ke laut dialihkan untuk kepentingan pembangunan oleh pihak tertentu.

Langkah penertiban dinilai tepat, karena bila hujan dengan intensitas lebat turun, maka sasaran utama luapan air adalah kawasan huntap.

"Apa yang telah kami temukan saat meninjau bagian hulu sungai, tentu menjadi perhatian kami ke depan, supaya peristiwa seperti ini tidak lagi terjadi," ujar Hadianto.

Ia mengemukakan, banjir tidak mempengaruhi kualitas air bersih di huntap, karena tidak menggunakan sambungan PDAM. "Ketersediaan air bersih di huntap aman," kata Hadianto menambahkan.

Erfandi, warga huntap Tondo mengemukakan, banjir melanda kawasan itu sudah kali kedua yang dipicu hujan lebat.

Bahkan sejumlah warga mulai berkemas untuk mengungsi sementara waktu ke tempat aman maupun ke rumah kerabat, karena khawatir terjadi banjir susulan.

"Hujan lebat dengan durasi cukup lama memicu banjir, ini berdasarkan pengalaman sebelumnya," tutur Erfandi.

Saat ini Pemkot Palu telah mengerahkan tim membersihkan sisa material lumpur di rumah-rumah warga dan jalan.