Kadrun Disebut Diam Membisu Saat Jokowi Jalani Misi Damai di Ukraina dan Rusia, Eko Kuntadhi: Mereka Lebih Suka Peperangan
Pertemuan bilateral Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada 2016. (dok Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi mempertanyakan apresiasi dari kelompok yang dicapnya sebagai kadrun terhadap misi diplomasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbang ke Ukraina dan Rusia.

Jokowi dan rombongan terbatas mengunjungi medan perang dari dua negara yang sedang dilanda konflik tersebut. Dalam lawatannya ini Jokowi mengangkat misi perdamaian.

Jokowi telah bertemu langsung Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Kemudian misi damai berlanjut bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Jokowi jalani misi diplomasi perdamaian, adakah kadrun yang memuji langkah diplomasi perdamaian yang dilakukan Presiden Jokowi?" kata Eko dalam akun Twitternya, @_ekokuntadhi, Kamis 30 Juni.

Menurut Eko, kadrun sama sekali tidak mengapresiasi misi perdamaian yang dibawa Jokowi dengan mendatangi ibu kota Ukraina Kyiv pada Rabu 29 Juni, dan kini berkunjung ke Moskow, Rusia.

Tidak adanya respons positif dari kadrun terhadap sikap Indonesia yang berupaya menjalin dialog perdamaian ke Ukraina dan Rusia, Eko merasa geram. Dia menyebut kadrun lebih menyukai pertikaian daripada perdamaian.

"Kayaknya gak ada. Mereka lebih suka peperangan dan kerusakan," ujar Eko.

Presiden Jokowi baru saja bertemu langsung Presiden Zelenskyy di Ukraina, Rabu 29 Juni. Setelah bertolak dari Ukraina menuju Rusia via Polandia, rombongan presiden akhirnya sampai di Moskow.

Tiba di Bandara Vnukovo II Rusia pada Kamis 30 Juni, Jokowi yang juga bersama Ibu Negara Iriana disambut pejabat Federasi Rusia. Rombongan lantas menuju hotel untuk persiapan menuju Kremlin bertemu Presiden Putin.