MAKASSAR - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberi pujian kepada anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni.
Momen ini terjadi saat Megawati membicarakan masalah stunting atau gizi buruk di Tanah Air di hadapan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo yang hadir di kegiatan itu. Dia ingin anak di Indonesia memiliki tinggi badan lebih dari 165 sentimeter saat dewasa.
BACA JUGA:
-
| BERITA
PKS Imbau Pemerintah Kurangi Impor Bahan Makanan Pokok untuk Cegah Ancaman Stunting
30 September 2021, 13:15
"Pak Hasto Wardoyo kencangkan (pencegahan stunting, red) gemukkan bayi-bayi itu," kata Megawati kala itu.
Dia selanjutnya menunjuk salah satu anggota Paspampres yang duduk di belakang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hadir di acara tersebut. Kata Megawati, karena terlalu tinggi, dirinya sampai kaget saat berpapasan.
Saat ditunjuk oleh Megawati, anggota Paspampres berbahan tegap itu langsung berdiri di belakang Presiden Jokowi.
"Saya tanya sama ADC (ajudan) ini. Nah, ini saya kaget sendiri karena gini waktu saya lewat, lah, kepalane ndi yo. Kok tinggi banget ya, lho kok aku pendek ya," ungkap Presiden ke-5 RI itu.
"Lha ternyata dia (tingginya, red) 182 (sentimeter, red). Hebat apa ndak, hebat lho," imbuh Megawati.
Harapan Megawati terhadap anak-anak Indonesia
Megawati berharap semua anak Indonesia ketika dewasa punya tinggi yang sama dengan anggota Paspamres tersebut. Tidak lagi memiliki masalah dengan ancaman stunting yang ditandai dengan tinggi tubuh pendek.
"Maunya saya ini semua anak-anak Indonesia tingginya se-dia ini lho," tegasnya sambil menunjuk anggota Paspampres tersebut.
Tak sampai di sana, karena Megawati terpana dengan tinggi badan ajudan Jokowi itu, dia bahkan sampai ingin memamerkannya jika berkunjung ke luar negeri.
"Kalau seperti ini aku bilang, bisa saya tuh, bisa saya pamer-pamerkan ke luar negeri. Lah kalau 165 mau pamer ke luar negeri itu yo piye yo," ujarnya sambil tertawa.
"Bayangkan, pusing saya. Tadi saya mau lewat terus langsung (berkata, red) tunggu mu berapa. Lho karena saya enggak ketemu kepalanya. Lho betul lah, ternyata, ya, itu 182 (sentimer, red)," pungkasnya.