Bantah Tudingan Rusia Bertanggung Jawab Atas Krisis Pangan Global, Medvedev Sebut Situasi Sudah Memburuk Beberapa Tahun Sebelumnya
Ladang gandum di Rostov, Rusia. (Wikimedia Commons/Вадим Анохин)

Bagikan:

MAKASSAR - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyebutkan, tuduhan Barat yang mengatakan Rusia menimbulkan krisis pangan global merupakan kebohongan, menyebut situasinya sudah memburuk beberapa tahun sebelumnya.

"Untuk meningkatkan ketahanan pangan di seluruh dunia, untuk mengoptimalkan situasi pangan, kita perlu meninggalkan sanksi timbal balik, dan harga akan mulai turun," kata Medvedev dalam wawacara dengan televisi Al Jazeera, melansir TASS 3 Juni.

Mengomentari upaya Barat untuk menyalahkan krisis pada Rusia, pejabat Rusia itu menjawab: "Ini bohong."

"Situasi pangan di planet ini mulai memburuk sekitar lima atau tujuh tahun lalu. Ini karena banyak alasan, salah perhitungan makroekonomi, panen yang buruk, kekeringan, perubahan iklim, keputusan yang dibuat oleh beberapa pemerintah yang terkadang tidak tepat. Saat itulah semuanya dimulai," paparnya.

Rusia siap ekspor gandum asal dibebaskan dari semua sanksi

Lebih jauh pria yang pernah menjabat sebagai Presiden Rusia tersebut menyebutkan, Rusia siap mengekspor gandum, tetapi harus dibebaskan dari sanksi apa pun. Diketahui, sanksi yang membatasi Rusia mengakibatkan banyak negara yang bergantung pada gandum Moskow terancam kekurangan pangan.

"Mereka (negara-negara Barat) ingin kita mengekspor gandum, misalnya, sehingga mereka bisa menahannya setelah itu, atau bagaimana?" Medvedev mengatakan, menggambarkan skenario ini sebagai "tidak mungkin."

Dalam kalimatnya, situasi pangan global telah memburuk "sebagai akibat dari sanksi yang dijatuhkan oleh dunia Barat."

"Mereka memberitahu kami untuk 'teruskan ekspor', tetapi, pada saat yang sama, kapal komersial kami tidak dilayani, dan upaya sedang dilakukan untuk menyita properti kami," paparnya.

"Pertanyaannya adalah bagaimana kita akan mengangkutnya dan apakah itu akan terkena sanksi. Jadi, dalam kasus ini, bola ada di pengadilan mereka sekarang, di pengadilan Barat," pungkas Medvedev.