Berita Sulsel Terbaru: 10 Korban KM Ladang Pertiwi yang Tenggelam di Selat Makassar Diselamatkan Nelayan, Dievakuasi ke Pulau Pamantauan
Kepala Kantor Basarnas Sulsel, Djunaidi/ANTARA

Bagikan:

MAKASSAR - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan kembali melansir penambahan sebanyak 10 orang yang selamat dalam kejadian tenggelamnya KM Ladang Pertiwi 2 di Perairan Selat Makassar.

"Kami memang baru bisa pastikan dari tim SAR yang berada di lapangan mengenai laporan 10 korban yang ditemukan nelayan selamat dan dievakuasi ke Pulau Pamantauan," kata Kepala Kantor Basarnas Sulsel, Djunaidi, di Makassar dilansir Antara, Senin, 30 Mei.

Untuk memastikan kondisi 10 orang korban yang selamat dari kecelakaan kapal tersebut, tim pencarian mengecek langsung dengan menggunakan KN SAR Kamajaya di Pulau Pamantauan dan semua dalam keadaan sehat.

"Hingga hari ini dari 42 penumpang (KM Ladang Pertiwi 2), telah ditemukan 31 korban selamat," kata Djunaidi menegaskan.

Dari pencocokan data, 10 orang ditemukan selamat jenis kelamin perempuan atas nama Masliang (50), laki-laki atas nama Mahfud (35), Hilal (41), Supriadi (40), Rahmat (30), Khalilul Rahman (28), Panji (32), Rahma (40), Rafa (7), dan Rafi (5).

Djunaidi menyebutkan, saat ini KN SAR Kamajaya sedang menuju ke Pelabuhan Soekarno Hatta kembali dengan membawa juragan dan pemilik kapal tersebut.

"KN SAR Kamajaya sudah bersama dengan juragan dan pemilik kapal menuju ke Pelabuhan Soekarno Hatta dan rencana sandar pada pukul 21.00 WITA," katanya.

Sisa korban belum ditemukan

Selain itu, KN SAR Kamajaya akan mengisi bahan bakar dan serta logistik untuk persiapan melanjutkan pencarian korban yang masih tersisa sebanyak 11 orang hingga kini belum ditemukan usai kapal tersebut tenggelam.

Sementara sebelumnya, keluarga korban Bambang Harianto telah melaporkan keluarganya selamat di Posko DVI Polda Sulsel, Pelabuhan Rakyat Paotere Makassar, Minggu.

"Saya dapat kabar dari video WA (WhatsApp), ada bede (katanya) kapal yang ambil (korban) dari laut, langsung dibawa ke pulau. Orang di kapal itu dengar orang teriak di lautan," katanya menjelaskan.

Saat para korban ditemukan di laut, kapal nelayan tersebut langsung membawa seluruh korban ke Pulau Pemantauan. Saat kapal tiba, sejumlah orang di pulau tersebut langsung menjalankan evakuasi.

"Warga di sana langsung turun ambil. Keluarga semua, mamak, om (paman), semua keluarga," tutur Bambang terbata-bata.

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!

Ikuti artikel dan berita Sulsel terkini, klik link berikut untuk update info terbaru.