Sandiaga Uno Kasih Tips 'ATM' Supaya UMKM Bisa Jadi Kunci Bangkit dari Pandemi
Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan kolaborasi Baznas, Universitas Al-Azhar, dan para pelaku UMKM akan mendorong penciptaan lapangan pekerjaan dan kebangkitan ekonomi Indonesia.

Hal itu disampaikan Sandiaga Uno dalam Kajian Ekonomi Bisnis Series 3, Zakat Sebagai Instrumen Pertumbuhan Ekonomi secara daring seperti dalam keterangan tertulisnya, Senin 4 April.

Kemenparekraf saat ini sedang kembangkan pariwisata halal dengan wisata religi dan sejarah. Selain itu program bangga buatan produk Indonesia yang dilaunching 2020 terus dia kembangkan di saat pandemi COVID-19.

"Di bulan suci Ramadan ini, pertama kita mendorong agar para pengusaha bisa berani mengambil resiko seperti Pak Toto, yang terkena PHK berani memulai usaha sendiri," ucap Sandiaga Uno.

Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun membeberkan kunci keberhasilan dalam berbisnis.

Pertama adalah rajin berinovasi adalah kunci kesuksesan dalam berusaha. Sandiaga mencontohkan Ibu Mety dari Roti Unyil, yang kini usahanya kian berkembang ke kopi.

Kedua, kata Sandiaga, konsep amati, tiru, modifikasi (ATM) dipadukan dengan kolaborasi. Namun, tidak hanya kompetisi, tetapi nilai-nilai silahturahmi, gotong-royong dipercaya dapat mengembangkan usaha.

"Ketiga adalah amanah kejujuran bagaimana kita pegang agar usaha barokah dan memberikan manfaat bagi sesama dengan konsep Islam Rahmatan Lil Alamin," ungkapnya.

Dia menilai keberadaan UMKM yang makin maju dan berkembang diharapkan dapat berkontribusi dalam kebangkitan ekonomi nasional dan mendorong penciptaan lapangan kerja.

Kemenparekraf terus mendorong agar produk UMKM dapat di pasarkan saat pelaksanaan G20.

"Sebelumnya ada ibu Sani, ART, loper koran, berbagai profesi dijalani, sekarang omset nya Rp 1,4 juta per hari. Alhamdulillah, kita ingin kulik dan melihat inspirasi dari bu Sani," ujar Sandiaga Uno.

Rektor Universitas Al Azhar Indonesia, Prof Dr Ir Asep Saefuddin melihat ekosistem pemberdayaan oleh Baznas dan pemerintah ini sangat baik untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.

"Konsep zakat sama dengan basis ekonomi endogen yang mengakar akan menjadi instrumen penggerak untuk percepatan pertumbuhan ekonomi," ujar Asep Saefuddin.